7 Kecamatan di Sambas Kalbar Diterjang Banjir, 3.716 Rumah Warga Terendam

Kalimantan Barat

7 Kecamatan di Sambas Kalbar Diterjang Banjir, 3.716 Rumah Warga Terendam

Riani Rahayu - detikSulsel
Kamis, 02 Feb 2023 18:54 WIB
Banjir di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Foto: Banjir di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. (Dok. Istimewa)
Sambas -

Sebanyak 30 desa di tujuh kecamatan wilayah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar) diterjang banjir. Bencana hidrometeorologi ini menyebabkan 3.716 rumah warga terendam.

"Ada tujuh kecamatan dan 30 desa yang terdampak banjir karena hujan dan air pasang," ujar Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar Daniel kepada detikcom, Kamis (2/1/2023).

Daniel mengatakan, banjir tersebut dipicu intensitas curah hujan yang tinggi sejak Minggu (29/1). Tujuh kecamatan di wilayah Sambas yang terdampak, yakni Kecamatan Paloh, Tangaran, Kecamatan Teluk Keramat, Kecamatan Galing, Kecamatan Jawai, Kecamatan Sambas, dan Kecamatan Jawai Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rumah warga yang terdampak itu ada 3.716. Hanya pada umumnya ya rusak-rusak ringan, lah," ungkapnya.

Daniel mengatakan, banjir yang menerjang juga disebabkan meluapnya Sungai Sambas. Apalagi sungai itu disebut mengalami pendangkalan.

ADVERTISEMENT

"Jadi walaupun hujannya agak sebentar dia bisa meluap. Karena sungainya sudah dangkal ya," ujar Daniel.

Dia mengatakan, banjir di wilayah Sambas saat ini sudah berangsur surut. Namun pihaknya mengimbau warga untuk tetap waspada di tengah cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan terjadi.

"Laporan terakhir paling tinggi 1 meter. Tapi hari ini sudah 10 sentimeter lah. Hari ini per jam 10 tadi sudah surut. Cuma kita tidak tahu lagi ya karena suasana sudah gelap lagi ya. Berpotensi hujan lagi," imbuhnya.

Pihaknya pun berencana melakukan pengerukan Sungai Sambas yang mengalami pendangkalan. Hal ini sementara dikoordinasikan dengan pihak terkait.

"Ya ini artinya penyebab salah satu banjir di Kalbar ini karena pendangkalan. Harus dilakukan pegerukan. Jadi mitigasi apapun kita lakukan. Jika sungai tetap dangkal ya tidak akan menyelesaikan masalah," jelasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads