Wahyudi, warga Desa Kampoti, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengidap penyakit hemofilia. Akibat penyakit tersebut bocah 11 tahun ini harus menjalani pengobatan seumur hidup.
"Penyakit hemofilia itu kena ki anakku. Dia divonis harus berobat seumur hidup," kata Ibu Wahyudi, Sulfiana saat ditemui detikSulsel, Jumat (27/1/2023).
Sebagai informasi, hemofilia merupakan gangguan pada sistem pembekuan darah yang langka. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan protein tertentu yang dibutuhkan dalam proses pembekuan darah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sulfiana mengatakan, ia tidak mengetahui sang anak menderita hemofilia. Hal itu baru terungkap ketika Wahyudi terjatuh dan terjadi pendarahan saat berusia 7 tahun.
"Terjadi pendarahan waktu sudah jatuh dan tidak mau berhenti. Dokter bilang harus dioperasi. Pas sudah dioperasi baru diketahui itu penyakitnya, hemofilia," sebutnya.
Sulfiana mengaku, anaknya dioperasi pada tahun 2017. Setelah dioperasi, Wahyudi diharuskan kontrol ke dokter setiap minggu dengan biaya yang sangat besar.
"Kami tidak mampu bayar. Sekali suntik Rp 4 juta, dalam 1 minggu 2 kali disuntik. Artinya dalam sebulan itu 8 kali harus disuntik dengan biaya Rp 32 juta, di mana kami mau dapat uang untuk bayar itu seumur hidup," ungkapnya.
"Beruntung kami saat itu didaftar oleh pemerintah sebagai pasien BPJS. Jadi semua biaya sudah ditanggung sejak tahun 2017," sambung Sulfiana.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Bone drg. Yusuf Tolo menerangkan, penyakit yang diderita Wahyudi adalah kelainan yang ditandai pada faktor pembekuan darah.
"Jadi penderita ada kemungkinan terjadi perdarahan yang sulit berhenti. Anak itu (Wahyudi) yang harus berobat seumur hidup," ucapnya.
Yusuf menjelaskan, penyakit hemofilia ini biasanya merupakan penyakit keturunan. Luka kecil biasanya tidak terlalu menjadi masalah. Namun, jika terjadi kondisi yang parah pendarahan internal dapat merusak organ, jaringan, bahkan mengancam nyawa.
"Kita tidak boleh putus asa. Tetap harus berusaha dan berdoa, insya Allah ada jalan itu," ujarnya.
(urw/alk)