Jumlah penduduk di India diprediksi telah melampaui China sebagai negara dengan warga terpadat di dunia. Pertumbuhan jumlah penduduk India naik menjadi 1,417 miliar pada akhir tahun 2022.
Dilansir dari detikHealth, Minggu (29/1/2023) bahwa menurut perkiraan World Population Review, jumlah penduduk India 5 juta lebih banyak dari pertumbuhan China. Populasi China di 2022 sebanyak 1,412 miliar, anjloknya angka kelahiran berakibat pada penyusutan jumlah penduduk dalam beberapa dekade.
Biro Statistik Nasional (BSN) melaporkan data tentang jumlah populasi China berkurang 850 ribu dibandingkan tahun sebelumnya. Kendati demikian, laporan BSN tersebut hanya mencakup penghitungan populasi China daratan, tidak termasuk Hong Kong dan Makau serta penduduk asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konferensi pers Selasa lalu, juru bicara konselor Kedutaan Besar China di India Wang Xiaojian buka suara. Dia menyebut bonus demografi kedua negara ini harus dimanfaatkan dengan bijak.
"China dan India sama-sama memiliki populasi besar dan sumber daya tenaga kerja yang kaya. Penting bagi kedua negara untuk memanfaatkan secara bijak bonus demografi untuk pembangunan dan peremajaan serta memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masa depan umat manusia," katanya, dikutip dari The Independent, Minggu (29/1).
Ledakan populasi di India mendesak negaranya agar membuka lebih banyak lapangan pekerjaan. Hal itu mesti dilakukan untuk memastikan pertumbuhan populasi muda bisa berdampak besar untuk pertumbuhan ekonomi, khususnya usia di bawah 30 tahun.
Berdasarkan paparan data dari Organization for Economic Cooperation and Development tahun 2021, jumlah populasi usia kerja India mencapai lebih dari 900 juta. Pada tahun 2022, PBB memperkirakan populasi dunia akan mencapai 8 miliar pada 15 November 2023 dan India akan melampaui China sebagai negara terpadat di dunia.
Ternyata prediksi jumlah penduduk dunia telah tercapai lebih awal karena populasi India sudah mencapai 1,423 miliar, per 18 Januari, menurut WPR. India, yang belum merilis data apapun, menjadwalkan sensus terakhirnya, tahun 2022, kendati demikian, upaya itu ditunda di tengah pandemi COVID-19.
Pertumbuhan ekonomi India yang pesat sebelum pandemi COVID-19 menjalani pemulihannya pasca pandemi. Diprediksi India siap menyalip Jepang dan Jerman untuk menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia, menurut S&P Global dan Morgan Stanley.
Pertumbuhan ekonomi India akan menjadi tantangan baru. Hal itu terjadi sebab populasi India mengalami pembengkakan, yang mengharuskan negara mengantisipasi bertambahnya pengangguran.
Bank Dunia merilis data pada tahun 2021, menyebut partisipasi angkatan kerja India, jumlah angkatan kerja aktif dan orang yang mencari pekerjaan, mencapai 46 persen, terendah di Asia. Sementara itu pada tahun yang sama, China mencapai 68 persen.
"Banyak dari pertumbuhan ini adalah pertumbuhan pengangguran," kata Raghuram Rajan, mantan gubernur Reserve Bank of India, kepada NDTV tahun lalu.
"Pekerjaan pada dasarnya adalah tugas satu untuk ekonomi. Kami tidak membutuhkan semua orang untuk menjadi programmer atau konsultan software, tetapi kami membutuhkan pekerjaan yang layak," imbuhnya.
(hmw/hmw)