.webp)
Populasi kodok tebu sempat dilaporkan tidak terkendali dan menjadi hama di Australia setelah didatangkan dari benua Amerika untuk membantu mengendalikan kumbang perusak tebu. Hal itu membuat kepanikan di Australia karena kodok tebu disebut sudah mendekati Sydney, kota yang sangat penting di sana.
Dilansir detikINET, pada akhir tahun 2022, otoritas di New South Wales menetapkan status waspada setelah lebih dari selusin kodok tebu ditemukan di properti pribadi dengan jarak satu jam perjalanan dari Sydney.
Kodok tebu itu akhirnya diburu hingga pemerintah NSW dan tim Universitas Newcastle menangkap 17 ekor. Dua lainnya telah ditemukan dan dilangsungkan penyelidikan tentang bagaimana kodok tebu tiba di daerah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kodok tebu yang jumlahnya ditaksir miliaran di Australia terkonsentrasi di area Queensland dan beberapa negara bagian lain. Hal ini membuat pemerintah berupaya agar kodok tebu itu jangan sampai mengganggu warga Sydney.
Bahkan tak jarang satu atau dua kodok tebu sampai di area lain dengan ikut di truk. Namun Menteri Pertanian, Dugald Saunders, mengatakan ukuran koloni di dekat Sydney mengindikasikan ada lebih banyak lagi jumlahnya. Sehingga penting bagi warga mengawasi dan melaporkan jika menjumpainya.
"Sekarang bukan waktunya santai, kodok tebu menimbulkan risiko signifikan bagi fauna domestik dan asli kita dan sangat penting bagi kita menjauhkan mereka dari NSW," katanya seperti dikutip detikINET dari Guardian.
Sementara itu, Rick Shine, akademisi Macquarie University mengatakan kodok itu sudah mahir menumpang di belakang truk atau bahkan di atas sepatu seseorang.
"Mereka muncul di mana-mana, di bagasi seseorang ketika turun dari bandara di Canberra, bahkan di puncak Gunung Kosciuszko," katanya.
Makanya, bukan hal aneh jika satu atau dua kodok tebu dijumpai di lokasi yang jauh dari areanya. Shine mengatakan dalam beberapa tahun terakhir ancaman kodok tebu menyebar di Sydney bisa dicegah berkat aksi masyarakat yang cepat.
(asm/alk)
