Sejumlah warga di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) yang mengungsi akibat banjir bandang mulai kembali ke rumah. Banjir yang mulai surut menyisakan sampah dan lumpur yang membuat warga sibuk membersihkan kediamannya.
Pantauan detikcom di Kelurahan Paal 2, Kecamatan Tikala, Manado, Sabtu (28/7/2023), tampak sejumlah warga membersihkan sejumlah sampah bawaan banjir. Sementara sepanjang jalan dipenuhi lumpur.
![]() |
Tampak masing-masing warga mengeluarkan barang rumah tangga yang terendam banjir untuk dijemur di luar rumah. Sejumlah meja, kursi hingga barang elektronik terlihat dipenuhi lumpur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya membersihkan, karena tempat tidur sudah basah. Jadi masih nginap di rumah keluarga," kata warga Kelurahan Paal 2, Anita Rondonuwu kepada detikcom, Sabtu (28/1/2023).
Anita mengatakan dirinya tak menyangka banjir dengan cepat turut menerjang kediamannya. Menurutnya ketinggian air hingga saat itu mencapai kepala orang dewasa.
"Banjir bandang secara tiba-tiba. Air naik sekitar jam 6 pagi. Jadi kami tidak sempat angkat. Jadi keluar tanpa bawa barang-barang," ucap Anita.
Dia mengklaim mengalami kerugian jutaan rupiah atas bencana banjir bandang tersebut. Pasalnya sejumlah barang elektronik berupa televisi, tempat tidur dan lainnya tidak dapat diselamatkan.
"Televisi, barang-barang semua. Tidak ada yang tersisa. Tapi bersyukur masih selamat," imbuhnya.
Saat banjir terjadi, Anita mengaku mengungsi ke rumah keluarganya yang aman dari banjir. Dia pun bersyukur pihak gereja saat itu memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya baik makan dan minum.
"Kami bersyukur karena ada gereja yang membawa makan. Kalau pemerintah belum, yang kami terima dari gereja," pungkasnya.
Untuk diketahui, Untuk diketahui, banjir hingga longsor melanda beberapa wilayah di Kota Manado disebabkan oleh guyuran curah hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat (27/1). Akibatnya, sejumlah warga terdampak pun dievakuasi.
Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sabtu (28/1/2023), 400 rumah dilaporkan terendam banjir yang tersebar di 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan. Banjir yang terjadi berkisar 80-300 sentimeter itu merenggut satu korban jiwa dan 3.013 kepala keluarga (KK) atau 9.382 jiwa terdampak.
Sementara bencana longsor, telah berdampak pada 63 KK dan tersebar di 22 desa/kelurahan dan 7 kecamatan di Manado. Longsor ini mengakibatkan empat korban jiwa dan 3 warga luka-luka. Adapun rumah rusak akibat longsor sebanyak 53 unit dan juga 1 tempat ibadah.
(sar/asm)