Sejumlah warga di negara Asia banyak yang tak mau menikah dan mempunyai anak. Kendati demikian, Indonesia disebut tidak mengalami resesi seks itu.
Melansir dari detikHealth, Kamis (26/1/2023), Presiden RI Joko Widodo sempat menyinggung itu dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana serta Percepatan Stunting, Rabu (25/1).
Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG, pun menyebut bahwa Indonesia masih jauh dari kondisi resesi seks.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sebetulnya memang sudah meyakini bahwa di Indonesia tidak ada resesi seks. Resesi seks itu kan secara masif orang menjadi tidak ada nafsu untuk berhubungan seks. Itu kan jarang terjadi seperti itu," ungkap dr Hasto saat ditemui detikcom di Gedung BKKBN, Jakarta Timur, Rabu (25/1).
Hasto yakin Indonesia tidak mengalami perosotan jumlah populasi imbas warga tak mau berhubungan seks dan punya anak. Pasalnya, dalam setahun ada 4,8 juta bayi lahir di Indonesia.
Dari 2 juta orang menikah dalam setahun, sekitar 1,6 juta di antaranya hamil di tahun pertama pernikahan.
"99 Persen pasangan kalau ditanya apakah mereka mau punya anak, 99 persen semua mau punya anak. Jadi di Indonesia pernikahan itu prokreasi. Di beberapa negara maju ada yang security. Saya menikah karena ingin mendapatkan keamanan perlindungan. Ada yang bukan prokreasi, bukan security, ada rekreasi. Jadi ada menikah hanya untuk rekreasi," jelas dr Hasto.
"Tapi Indonesia tidak. Mayoritas mau punya anak. Bahkan kalau ada Idul Fitri, belum hamil dia khawatir," pungkasnya.
(urw/asm)