Warga Demo Tuntut Ganti Rugi Lahan Rp 6,4 M Proyek Kuwil saat Kunker Jokowi

Sulawesi Utara

Warga Demo Tuntut Ganti Rugi Lahan Rp 6,4 M Proyek Kuwil saat Kunker Jokowi

Trisno Mais - detikSulsel
Kamis, 19 Jan 2023 12:48 WIB
Minahasa Utara -

Sejumlah warga menggelar aksi demo saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kunjungan kerja meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut). Mereka merupakan perwakilan ahli waris yang menuntut ganti rugi lahan senilai Rp 6,4 miliar atas proyek tersebut.

Pantauan detikcom di Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Minahasa Utara, Kamis (19/1/2023) beberapa warga terlihat membawa spanduk yang bertuliskan aspirasi mereka. Mereka berkumpul di jalan menuju lokasi proyek yang dilintasi Jokowi bersama rombongan menuju Bendungan Kuwil.

Terlihat seorang wanita membentangkan kain hitam yang dinarasikan meminta tolong kepada Presiden Jokowi. Spanduk tersebut berisikan permohonan agar uang ganti rugi lahannya segera dibayar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Presiden lahan kami yang dibangun waduk, tidak dibayar oleh negara," demikian tulisan dalam spanduk yang dibentangkan saat melakukan aksi tersebut.

Aksi protes tersebut dilakukan , Minut, Sulut. Demo tersebut dilakukan sebelum Jokowi meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan siang tadi.

ADVERTISEMENT

"Tanah kami belum dibayar, sudah dibongkar-bongkar, sekarang mau diresmikan," kata ahli waris, Sendie Sumarauw, Kamis (19/1/2023).

Dalam kesempatan tersebut, dia meminta agar pemerintah segera menyelesaikan permasalah biaya pembebasan lahan. Sendie mengaku gerah sudah lama menunggu pembayaran yang tidak kunjung dilakukan.

"Kalau tidak dibayar, kembalikan tanah kami, itu hak orang tua kami," ujarnya.

Sendie mengaku kecewa karena lahannya sudah digunakan untuk pembangunan Bendungan Kuwil. Dia mengklaim lahannya yang dipakai untuk proyek tersebut seluas 4 hektare.

"Tanah itu dibuat waduk, sudah selesai mau diresmikan. Tapi penyelesaian belum ada, tanah kami belum dibayar dari 2015," paparnya.

"Luasnya 4 hektare lebih dengan harga Rp 6,4 miliar, kena proyek waduk," tambah Sendie.

Sendie mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya atas ganti rugi lahannya itu. Dirinya sudah pernah mengadu ke kejaksaan, kepolisian hingga dipanggil dalam rapat dengar pendapat di kantor DPRD Sulut.

"Kami sudah lapor ke kejaksaan, hanya Tuhan Allah belum kami lapor," imbuhnya.

Sementara wartawan detikcom telah berupaya mengkonfirmasi Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, Komang Sukadana atas protes ganti rugi lahan Bendungan Kuwil Kawangkoan. Namun Komang tidak kunjung memberi respons.

Jokowi Resmikan Bendungan Kuwil

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minut, Sulut. Jokowi mengklaim bendungan ini bakal mengurangi banjir di Manado.

"(Bendungan Kuwil Kawangkoan) nanti bisa mengurangi banjir yang ada untuk di Manado dan juga untuk pertanian," kata Jokowi dalam agenda kunjungan kerja di Minut, Kamis (19/1).

Menurut Jokowi, Bendungan Kuwil Kawangkoan ini juga bisa sebagai tenaga listrik hidromikro yang bisa menghadirkan tenaga listrik 0,70 megawatt.

"Bendung ini bisa dimanfaatkan sebagai tenaga listrik hidromikro yang bisa menghadirkan tenaga listrik 0,70 megawatt, meskipun kecil, bisa untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro," paparnya.

Jokowi mengatakan, pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun sejak 2016 lalu. Bendungan ini menghabiskan anggaran Rp 1,9 triliun.

"Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, dengan anggaran Rp 1,9 triliun dengan kapasitas 26 juta meter kubik dengan luas genangan 157 hektare," ujar Jokowi.

(sar/hsr)

Hide Ads