IDAI Ungkap Penyebab Makin Banyak Anak-anak Kena Hipertensi dan Diabetes

IDAI Ungkap Penyebab Makin Banyak Anak-anak Kena Hipertensi dan Diabetes

Tim detikHealth - detikSulsel
Rabu, 18 Jan 2023 22:10 WIB
diabetes anak
Ilustrasi anak terkena diabetes. (Foto: Getty Images/iStockphoto)
Jakarta -

Hipertensi hingga diabetes yang dulu hanya menyerang usia dewasa kini banyak menyerang anak-anak. Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuars mengungkapkan penyebab banyak anak-anak kini terkena hipertensi dan diabetes karena kebiasaan hidup yang tidak sehat.

Dilansir dari detikHealth, Rabu (18/1/2023), kebiasaan memakan junkfood hingga makan makanan tinggi gula adalah pemicunya dan akan berisiko mengalami peradangan. Akibatnya, anak-anak mudah diserang penyakit seperti obesitas dan sejumlah penyakit tidak menular lainnya.

"Junkfood sangat tinggi gula dan inflamatif. Anak-anak sekarang itu sudah banyak yang kena hipertensi, diabetes melitus tipe II karena ini," jelas dr Piprim saat konferensi pers Selasa (17/1/2023).

Piprim mengatakan, anak-anak lebih baik mengonsumsi makanan yang alami seperti sayur dan rebus-rebusan. Pasalnya, makanan dengan olahan yang berbeda, memiliki indeks gula yang berbeda pula.

"Jadi pesan saya solusinya kembali ke makanan alami real food, seperti banyak sayuran, rebus-rebusan. Kentang rebus, kentang goreng, dan keripik saja misalnya, jauh berbeda indeks gulanya, sementara snack anak kita di minimarket tinggi lemak dan gula," terang dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Muzal Kadim SpA(K) menyebut persoalan makanan junkfood yang memicu diabetes hingga obesitas juga terjadi di banyak negara seperti Amerika Serikat. Pihaknya mengatakan, junkfood tidak memicu kondisi akut namun bisa berpengaruh ke penyakit yang mengganggu metabolisme tubuh yang disebut sindrom metabolik.

"Kelainan ini biasanya muncul saat sudah dewasa atau tua, nah mirisnya sekarang jadi semakin muda, karena konsumsi makanan yang kurang baik," beber Muzal.



Simak Video "Waspada Diabetes pada Anak"
[Gambas:Video 20detik]
(alk/alk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT