Kecelakaan pesawat Yeti Airlines tercatat sebagai kecelakaan pesawat paling mematikan di Nepal selama 30 tahun terakhir. Beberapa jam setelah kecelakaan tersebut, sebuah video membuat geger warga India.
Dilansir dari detikNews yang mengutip dari BBC Indonesia, Senin (17/1/2023). Video tersebut merupakan rekaman siaran langsung dari salah seorang penumpang, Sonu Jaiswal yang memperlihatkan situasi di dalam pesawat beberapa detik sebelum kecelakaan terjadi.
Sonu merupakan salah satu penumpang dari Ghazipur, India yang sedianya akan berkunjung ke Nepal bersama 3 orang temannya. Mereka menumpang pesawat dari Kathmandu ke Pokhara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tayangan video tersebut, terlihat kawasan di sekitar Bandara Pokhara dari dalam pesawat sebelum mendarat. Tidak ada penumpang yang menyadari bahwa beberapa detik kemudian mereka akan menemui ajal.
Sementara itu, otoritas keamanan Nepal meyakini tak satupun orang yang selamat dari kecelakaan tersebut. Diketahui, jumlah penumpang dan awak pesawat dalam penerbangan tersebut berjumlah 72 orang.
Rekaman video tersebut memperlihatkan pesawat melesat di atas sejumlah bangunan dan ladang. Sesaat kemudian, pria yang mengabadikan video itu tersenyum setelah memutar kamera ke arah dirinya.
Beberapa detik kemudian, terdengar suara tabrakan yang memekakkan telinga. Tidak butuh waktu lama, kobaran api dan asap memenuhi layar selagi kamera terus merekam.
Beberapa orang teman dan keluarga Sonu Jaiswal mengaku telah menonton video tersebut. Video itu mereka akses di akun Facebook milik Sonu untuk memastikan keasliannya.
"Sonu melakukan siaran langsung saat pesawat jatuh di Ngarai dekat Sungai Seti," kata Mukesh Kashyap, teman Sonu, kepada wartawan.
Wartawan BBC memperoleh keterangan dari wartawan lokal Shashikant Tiwari mengenai video yang beredar tersebut. Dia mengaku bahwa Kashyap telah menunjukkan video itu di akun Facebook milik Sonu.
Video yang diunggah di akun Facebook tersebut menunjukkan sebuah pesawat yang terbang rendah. Peristiwa ini terjadi di atas kawasan permukiman, sebelum akhirnya menukik dengan tajam.
Tidak jelas bagaimana Sonu Jaiswal bisa mengakses internet untuk melakukan siaran langsung dari pesawat.
Regu penyelamat telah menemukan ponsel yang digunakan untuk merekam video dari reruntuhan pesawat. Hal itu disampaikan oleh seorang mantan anggota parlemen di Nepal, Abhisek Pratp Shah.
"(Klip video) itu dikirim oleh salah satu teman saya, yang menerimanya dari seorang polisi. Ini adalah rekaman sungguhan," kata Abhisek Pratp Shah kepada media tersebut.
Para pejabat di Nepal belum mengonfirmasi klaim Abhishek Pratap Shah, juga tidak memberikan komentar terkait video tersebut. Namun teman dan keluarga dari empat pria itu - Sonu Jaiswal, Abhisek Kushawaha, Anil Rajabhar, dan Visal Sharma menyebut respon itu tidak penting.
"Rasa sakitnya sulit dijelaskan," kara Chandrabhan Maurya, saudara laki-laki Abhishek Kushwaha.
"Pemerintah perlu membantu kami sebanyak yang mereka bisa. Kami ingin jenazah orang yang kami cintai dikembalikan kepada kami," tambahnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Pihak berwenang Ghazipur di Negara Bagian Uttar Pradesh mengaku telah menghubungi pihak keluarga dari empat pria itu. Hal itu dilakukan dalam rangka menawarkan bantuan.
"Kami juga telah memberi tahu para keluarga bahwa jika mereka ingin pergi ke Kathmandu, kami akan mengatur semuanya untuk mereka," kata hakim distrik Aryaka Akhauri kepada wartawan.
Sosok Perekam di Mata Kerabat
Beberapa penduduk desa merasa sangat terpukul oleh tragedi itu. Mereka menyebut bahwa keempat pria itu adalah insan yang baik hati dan penyayang.
Beberapa dari penduduk juga telah melakukan aksi protes. Hal tersebut bertujuan agar para keluarga korban diberikan kompensasi.
Keempat pria itu diperkirakan berumur 20-an atau awal 30-an tahun. Mereka telah berteman dalam kurung waktu yang cukup lama, juga sering menghabiskan waktu bersama.
Para penduduk mengatakan, keberangkatan keempat pria itu terjadwal pada 13 Januari. Diketahui, mereka hendak mengunjungi Kuil Pashupatinath, sebuah kuil yang didedikasikan untuk dewa Hindu, yang terletak di Pinggiran Kathmandu.
Perjalanan itu merupakan ide Jaiswal - ayah dari tiga anak. Kabarnya, dia hendak mengunjungi kuil dengan tujuan berdoa agar diberikan satu putra lagi.
Setelah tujuan mereka telah terlaksana, keempat pria itu beranjak meninggalkan kuil pada hari Minggu (15/1) dengan tujuan Pokhara - kota wisata yang terletak di dekat pegunungan Annapurna.
Setelah itu mereka lalu melanjutkan perjalanan dengan tujuan yang berbeda. Mereka berencana kembali ke Kathmandu, namun takdir berkata lain. Selain keempat pria itu, juga terdapat satu lagi orang India.
Pejabat setempat mengatakan 53 penumpang adalah warga Nepal, empat orang dari Rusia, dan dua asal Korea Selatan, sementara empat penumpang lainnya masing-masing-masing berasal dari Irlandia, Australia, Argentina, dan Prancis.
Pada Senin (16/1), foto-foto dan video dari lokasi kecelakaan berseliweran di media sosial di India. Salah satu video yang membuat geger adalah video yang diabadikan oleh Sonu Jaiswal.
Ayah Sonu Jaiswal, Rajendra Prasad Jaiswal, menyebut dirinya tidak tahan menonton klip video itu sendiri. Dia hanya menerima informasi dari teman-teman Sonu.
"Saya hanya mendengarnya dari teman-teman Sonu. Hidup kami hancur berantakan," tuturnya.
Simak Video "Detik-detik Sesaat Sebelum Jatuhnya Pesawat di Nepal Terekam Kamera!"
[Gambas:Video 20detik]
(urw/ata)