Siswa SDN 045 Polman Kini Belajar di Ruangan Darurat Usai Kelasnya Kebakaran

Sulawesi Barat

Siswa SDN 045 Polman Kini Belajar di Ruangan Darurat Usai Kelasnya Kebakaran

Abdy Febriady - detikSulsel
Selasa, 17 Jan 2023 18:55 WIB
Siswa SDN 045 Salarri di Polam belajar di ruangan darurat.
Foto: Siswa SDN 045 Salarri di Polman, Sulbar belajar di ruangan darurat. (Abdy Febriady/detikcom)
Polewali Mandar -

Kebakaran di SDN 045 Salarri di Desa Salarri, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) membuat sejumlah siswa terpaksa belajar di ruangan darurat. Kebakaran itu menghanguskan 3 ruang kelas.

Pantauan detikcom, Selasa (17/1/2023) di SDN 045 Salarri, para siswa yang terdiri dari kelas I, II, dan III memanfaatkan beberapa ruangan untuk dipakai menjadi ruang belajar. Seperti ruang UKS, perpustakaan, dan perumahan guru.

Tampak proses belajar berjalan dengan siswa hanya melantai tanpa menggunakan kursi. Hanya beberapa murid saja yang menggunakan meja.

Kondisi tersebut membuat para murid tampak mudah kelelahan, hingga kesakitan karena kelamaan membungkuk. Beberapa siswa juga belajar di ruangan yang kurang nyaman dengan kondisi plafon ruangan reot.

"Menempati perumahan, UKS, dengan kelas III menempati perpustakaan, meja dan kursi untuk tiga kelas terbakar semua, jadi para murid harus melantai," kata Kepala Sekolah SDN 045 Salarri Darwis kepada wartawan, Selasa (17/1/2023).

Agar tidak mengganggu konsentrasi para siswa lantaran kelelahan saat mengikuti proses belajar secara melantai, Darwis mengaku akan mengurangi durasi setiap jam pelajaran.

"Akan dikurangi durasi belajar, agar anak-anak tidak capek duduk melantai," ungkapnya.

Menurutnya, peristiwa kebakaran yang menghanguskan tiga ruang kelas di sekolahnya pada Minggu (15/1) lalu, telah dilaporkan kepada pihak berwajib untuk dilakukan penyelidikan. Dirinya mengaku belum mengetahui sumber api penyebab kebakaran tersebut.

"Saya sudah laporkan ke polisi untuk mencari tahu penyebab kebakaran, kita juga heran kenapa bisa terjadi kebakaran, selain tidak ada aliran listrik ke ruangan yang terbakar, kejadiannya juga pada saat sekolah sepi karena hari minggu," tuturnya.

Selain itu, Darwis juga mengungkapkan jika puluhan siswanya yang terdiri dari kelas IV, V dan VI, saat ini harus mengikuti proses belajar dalam ruangan yang nyaris ambruk. Sebab, tiga ruang kelas lain yang dibangun sekira tahun 2007 itu dalam kondisi rusak parah dan belum pernah mendapat perbaikan.

Selain kayu dan papannya sudah lapuk, langit-langit ruangan yang masih terbuat dari anyaman pelepah rumbia mulai berjatuhan.

"Sudah lama kondisinya seperti itu (rusak parah), dari tahun 2007 itu ruangan, kerusakannya sudah lama," ujarnya.

Diakui Darwis, kerusakan tiga ruang kelas yang tidak terbakar itu telah berulang kali dilaporkan untuk mendapat bantuan. Namun hingga saat ini belum ada perhatian.

"Sudah pernah diajukan permohonan bantuan, kalau tidak salah sudah dua kali, tapi sampai sekarang belum ada bantuan," ucapnya.

"Mudah-mudahan ke depan saya punya sekolah, kasihan ini anak-anak, mudah-mudahan bisa kena rehab bangunan baru, total," sambung Darwis menegaskan.



Simak Video "Banjir Terjang 5 Kecamatan di Polman, Seorang Santri Hilang"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/hsr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT