Apa yang Dimaksud Teks Diskusi? Ini Pengertian, Ciri-ciri dan Strukturnya

Apa yang Dimaksud Teks Diskusi? Ini Pengertian, Ciri-ciri dan Strukturnya

Nur Ainun - detikSulsel
Sabtu, 07 Jan 2023 03:00 WIB
Cropped shot of an unrecognizable businesswoman sitting alone and typing on her laptop during the day at home
Ilustrasi. Foto: iStock
Makassar -

Teks diskusi merupakan sebuah tulisan yang membahas mengenai sebuah isu atau masalah yang disertai dengan pendapat. Baik itu pendapat yang pro maupun kontra dapat dikeluarkan agar mampu saling memahami sudut pandang setiap orang.

Ketika dalam melakukan kegiatan diskusi secara formal, gagasan atau ide yang disampaikan biasanya akan dicatat dalam teks diskusi. Teks diskusi ini dibuat untuk mendokumentasikan, merangkum, atau menyimpan hal-hal penting dalam suatu pertemuan ilmiah agar dapat digunakan kembali saat di butuhkan.

Oleh karena itu, teks diskusi ini perlu dipahami dengan baik, mulai dari struktur, ciri, kaidah hingga contohnya. Berikut ini uraian mengenai pengertian, struktur, ciri-ciri, kaidah, dan contoh teks diskusi yang dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Teks Diskusi

Teks diskusi merupakan sebuah teks yang berisi tentang sebuah wacana mengenai sua permasalahan. Teks diskusi membahas sebuah isi permasalahan yang berisi dua argumen yaitu argumen setuju (pendukung) dan argumen tidak setuju (penentang).

Masalah yang dihadirkan dalam teks diskusi nantinya akan didiskusikan berdasarkan dua sudut pandang tersebut. Teks diskusi menyediakan informasi dan opini pada suatu permasalahan. Hal ini berarti pada teks diskusi pembaca memperoleh pengetahuan dan pandangan-pandangan mengenai sebuah permasalahan yang dijadikan pembahasan oleh penulis.

Ketika sedang melakukan sebuah diskusi tentang suatu hal, tidak dapat dipungkiri diskusi tersebut memiliki berbagai pendapat. Begitu juga dengan teks diskusi yang mempunyai dua pendapat berbeda yaitu pendapat yang setuju (pro) dan pendapat yang tidak setuju (kontra).

ADVERTISEMENT

Teks diskusi juga membantu untuk berpikir jernih dan kritis. Hal ini mendorong untuk mendengarkan dan menanggapi pendapat orang lain, untuk mengajukan pertanyaan yang bersangkutan dan untuk menyajikan sebuah argumen dengan cara yang jelas dan koheren.

Teks diskusi merupakan penulisan yang argumentative, menggunakan pikiran yang logis dan menggunakan bahasa yang efektif. Teks ini juga dapat menampilkan dan menguraikan masalah atau persoalan dari minimal dua perbedaan pandangan yang memperlihatkan posisi pendapat antara setuju dan tidak.

Struktur Teks Diskusi

Sama seperti jenis teks lainnya, teks diskusi juga memiliki struktur. Dengan mengetahui struktur dari teks diskusi, dapat lebih mudah dalam memahami sekaligus menyusun teks diskusi. Struktur dari teks diskusi ada tiga, yakni pendahuluan atau isu, isi atau rangkaian argumen, dan simpulan atau saran.

1. Pendahuluan (Isu)

Isu atau masalah di dalam teks diskusi berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut. Jika ingin menulis sebuah teks diskusi, sebaiknya kamu memilih topik permasalahan yang kontroversial sehingga nanti kamu memiliki banyak argumen, baik argumen yang mendukung maupun argumen yang menentang.

Dalam isu di teks diskusi, terdapat beberapa poin penting yang harus diperhatikan, yakni:

- Pernyataan untuk membatasi topik yang dibahas

- Memiliki latar belakang topik yang dibahas

- Menyoroti sudut pandang berbeda yang akan dibahas

2. Isi (Rangkaian Argumen)

Ketika hendak melakukan diskusi, dapat dipastikan bahwa setiap anggota yanga yang akan mengikuti diskusi pasti memiliki latar belakang atau alasan dibalik pendat yang disampaikan. Pendapat yang disampaikan biasanya memiliki maksud terkait solusi dari permasalahan yang dibahas dalam diskusi. Itulah yang disebut dengan rangkaian argumen.

Rangkaian argumen memiliki fungsi sebagai isi atau inti dari suatu teks diskusi. Rangkaian argumen sendiri dapat dipahami sebagai struktur terpenting dari teks diskusi yang mengandung berbagai pernyataan dan alasan logis dari berbagai pihak. Argumen dan pendapat dalam teks diskusi juga dapat digunakan untuk mendukung atau menolak suatu pendapat terkait masalah yang sedang dibahas.

Selain itu, hal yang perlu diperhatikan dalam teks diskusi yaitu rangkaian argumen dalam isi teks diskusi. Sebuah pembahasan dapat dikatakan diskusi apabila ada dua jenis pandangan atau perspektif, yakni dari pihak yang mendukung dan pihak yang menentang terhadap suatu kondisi atau peristiwa.

Beberapa syarat argumen dalam sebuah kegiatan yaitu, sebagai berikut:

- Rangkaian argumen memuat ide pokok atau pendapat yang berasal dari pihak pendukung maupun pihak penentang secara logis.

- Rangkaian argumen harus disampaikan menggunakan bahasa yang persuasif atau mengajak.

Dalam hal ini, setiap peserta diskusi diberikan kebebasan untuk menyampaikan argumennya, selama tidak merugikan, menyakiti, dan mengancam peserta lainnya.

3. Simpulan atau Saran

Dalam sebuah teks diskusi, simpulan dapat dimaksudkan sebagai hasil dari rangkuman argumen yang telah disampaikan. Mulai dari rekapitulasi hasil, rekomendasi, hingga solusi terkait masalah atau isu yang telah dibahas.

Hasil diskusi yang baik seharusnya terdiri dari rekomendasi atau pendapat yang memihak kedua belah pihak, baik yang pro maupun kontra dari isu atau masalah yang sedang terjadi. Alhasil, diskusi dapat memberikan manfaat kepada semua peserta diskusi.

Sebagian pada akhir dari teks diskusi, simpulan atau saran memiliki peran untuk memberikan rekomendasi atau hasil dari diskusi. Rekomendasi atau hasil tersebut tentunya mengacu pada rangkuman atau elaborasi dari setiap argumen yang muncul selama berjalannya diskusi.

Beberapa poin penting yang perlu diperhatikan ketika menyusun simpulan atau saran, yakni:

- Simpulan argumen dari kedua sisi.

- Mengevaluasi argumen yang paling efektif.

- Simpulan atau saran harus berisi rekomendasi atau jalan tengah yang tidak memihak terhadap persoalan yang dibahas.

Ciri-ciri Teks Diskusi

Teks diskusi dapat dibedakan berdasarkan ciri-cirinya. Berikut ciri-ciri teks diskusi:

- Menggunakan istilah umum tentang topik diskusi

- Memuat kata-kata yang menunjukkan perbandingan

- Terdiri dari kata-kata yang mendukung atau menolak argumen.

Jenis Teks Diskusi

Teks diskusi juga memiliki beberapa jenis. Antara lain sarasehan, seminar, simposium, diskusi panel, kongres, muktamar, serta lokakarya.

Kaidah Kebahasaan Teks Diskusi

Dalam kaidah kebahasaan teks diskusi terdapat konjungsi pertentangan dan perbandingan. Konjungsi pertentangan adalah kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan pertentangan atau perlawanan.

Adapun konjungsi perbandingan diartikan sebagai kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat yang menyatakan perbandingan. Dari kedua konjungsi tersebut, penggunaan tanda baca koma seringkali salah penempatan ketika menyusun sebuah kalimat dalam teks diskusi. Berikut ini beberapa poin yang perlu diperhatikan terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan itu.

1. Konjungsi Pertentangan

Konjungsi ini ditandai dengan kata sedangkan, tetapi, dan melainkan, yang dalam penulisannya didahului tanda baca koma.

Konjungsi tetapi digunakan di dalam kalimat yang subjeknya sama dan dapat dipasangkan dengan kata tidak.

Contoh penulisan kalimat 'tetapi':

Alifa berkeinginan pergi ke Maros, tetapi tidak memiliki waktu luang.

Konjungsi sedangkan digunakan di dalam kalimat yang subjeknya berbeda.

Contoh penulisan kalimat 'sedangkan':

Mirna akan membeli jeruk, sedangkan Marwah akan membeli anggur.

Konjungsi melainkan digunakan di dalam kalimat yang subjeknya sama dan dapat dipasangkan dengan kata bukan.

Contoh penulisan kalimat 'melainkan':

Dia bukan seorang dokter, melainkan seorang bidan.

2. Konjungsi Perbandingan

Hanya terdiri atas konjungsi kata 'lebih' dan 'daripada'. Konjungsi ini digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda. Konjungsi lebih hanya dapat dipasangkan dengan konjungsi daripada.

Contoh kalimat perbandingan

Alif lebih menyukai makan coto daripada Bakso.

Sinar lebih suka meminum teh daripada susu.

Contoh Teks Diskusi

Sekarang saatnya melihat contoh teks diskusi. Berikut ini contoh teks diskusi yang bisa memudahkan kamu dalam memahami materi ini.

Contoh Teks Diskusi 1

Isu

Perkembangan teknologi yang begitu pesat, dapat di manfaatkan untuk melahirkan sebuah karya. Dengan berbagai cara dan media yang dapat gunakan di zaman modern ini sudah banyak berkembang pembuatan film dan pengunggahan video melalui media sosial atau sering di sebut YouTube.

Argumen Mendukung

Mayoritas orang, tentu sudah memahami betul mengenai media sosial yang dapat mengunggah dan menonton video yang biasa di sebut YouTube. Banyak yang menyukai dan banyak pula yang tidak suka. Mereka berdalih dengan melihat sebuah video, mereka bisa mempermudah belajar bahasa asing, menambah wawasan, menambah motivasi. Selain itu video juga merupakan satu di antara media massa.

Argumen Menentang

Di sisi lain, tak sedikit orang yang kurang menyukai kehadiran industri perfilman dan YouTube. Mereka beranggapan bahwa kedua hal tersebut, lebih banyak memberikan dampak negatif bagi generasi muda. Selain itu. kedua hal tersebut bisa menjerumuskan dan menghabiskan waktu generasi muda dengan sia-sia, serta karakter asli generasi muda Indonesia juga akan makin tergerus dengan adanya pengaruh dari media sosial tersebut.

Kesimpulan

Oleh karena itu, generasi muda Indonesia harus kita bina dan kita perbaiki agar menghasilkan generasi yang lebih unggul di masa depan. Agar keinginan itu terwujud peran orang tua serta guru di sekolah menjadi satu di antara kunci kemajuan generasi muda.

Contoh Teks Diskusi 2

Isu

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah membahas tentang pembelajaran jarak jauh alias belajar online. Pihaknya kemudian memberikan wewenang kepada pemerintah daerah, sekolah, dan orangtua terkait kegiatan belajar mengajar tatap muka. Jika ketiga pihak tersebut memberikan izin, maka siswa dapat kembali belajar di sekolah. Tentunya dengan syarat, harus mematuhi protokol kesehatan.

Argumen Mendukung

Keputusan tersebut dirasa sudah tepat. Sebab, hampir dua semester, para siswa menerima pembelajaran secara daring. Sehingga pembelajaran yang diserap tidak seefektif ketika tatap muka. Banyak yang merasa tidak nyaman ketika melakukan belajar online. Bahkan, di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, seorang siswa mengakhiri hidupnya karena beban tugas online. Masing-masing daerah memiliki penyebaran COVID-19 yang berbeda-beda.

Pemerintah daerah haruslah bertanggung jawab pada daerahnya masing-masing. Apabila daerah tersebut sudah memasuki zona hijau, maka sebaiknya kegiatan belajar tatap muka sudah boleh terlaksanakan. Selain itu, pihak sekolah dan orangtua, harus turut berperan aktif dalam mendukung pembelajaran tatap muka, dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada.

Argumen Menentang

Meninggalnya seorang siswa di Maros, Sulawesi Selatan, disebabkan karena beratnya beban tugas, bukan karena pembelajaran secara daring. Seharusnya, kejadian tersebut dapat menjadi evaluasi, bagaimana melakukan pembelajaran daring dengan tepat dan seimbang untuk kesehatan mental siswa. Bukan serta merta menghentikannya begitu saja.

Negara kita tidak menjamin tes masal, pelacakan riwayat korban, penangguhan transportasi secara tegas, atau melakukan karantina menyeluruh. Meski sudah masuk zona hijau dan mengikuti protokol, tetapi risiko penyebaran di klaster sekolah sangat besar.

Ada relasi kuasa antara pemerintah daerah, sekolah, dan orang tua. Tidak dapat dipungkiri, orang tua dihadapkan dengan pilihan efektifitas pembelajaran atau keselamatan nyawa siswa. Padahal keduanya dapat berjalan beriringan. Kemendikbud harusnya merumuskan kurikulum pembelajaran jarak jauh yang tidak menjadi beban mental siswa, selama COVID-19 masih ada.

Kesimpulan

Kemendikbud mengizinkan pembelajaran tatap muka dengan beberapa syarat. Karena beratnya beban para siswa dalam mengerjakan tugas selama pembelajaran jarak jauh, sehingga mengganggu kesehatan mental mereka. Maka Kemendikbud semestinya dapat merumuskan kurikulum pembelajaran jarak jauh yang ramah terhadap kesehatan mental siswa.




(urw/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads