Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkap fakta ada ribuan anak kecil, terutama balita di Amerika Serikat (AS) tidak sengaja mengomsumsi ganja. Hal ini karena semakin banyak negara bagian di AS telah melegalkan penggunaan ganja dengan tujuan rekreasi.
Dilansir dari detikHealth yang mengutip AP News, Jumat (6/1/2023) tercatat lebih dari 7.000 kasus anak-anak di bawah usia 6 tahun dilaporkan mengonsumsi makanan mengandung ganja sejak 2017 hingga 2021. Jumlah tersebut naik dari sekitar 200 anak menjadi lebih dari 3.000 anak per tahunnya.
Hal ini mengakibatkan hampir seperempat anak-anak tersebut menjalani perawatan di rumah sakit. Menurut analisis baru dalam jurnal Pediatrics, beberapa anak-anak juga mengalami sakit parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil dari penelitian itu menunjukkan lebih dari setengah anak-anak yang tidak sengaja mengonsumsi ganja masih berusia 2-3 tahun. Kemudian sebanyak 97 persen kasus terjadi ketika anak itu berada di rumah.
Diketahui, hampir 600 atau sekitar 8 persen anak yang tidak sengaja mengonsumsi ganja mengalami kritis sehingga dia dirawat pada unit perawatan kritis.
Pada kasus tersebut berdampak pada kesehatan anak. Mengakibatkan sebagian besar dari anak-anak itu mengalami kondisi depresi sistem saraf pusat serta gejala lainnya, seperti gangguan pada pernapasan, jantung berdetak lebih cepat, hingga muntah.
Dari Mana Asalnya?
Ahli toksikologi medis di Southern Illinois School of Medicine sekaligus pemimpin studi, Dr Marit Tweet, mengatakan di negara itu banyak produk mengandung THC yang dikemas menyerupai camilan. Misalnya seperti permen karet, permen, atau kue.
THC atau tetrahidrokanabinol yang terkandung merupakan salah satu psikotropika yang merupakan senyawa utama dari ganja. Pada wilayah AS, ada sekitar 37 negara bagian yang telah melegalkan atau mengizinkan penggunaan ganja yang diperuntukkan untuk medis dan 21 negara bagian lainnya mengatur penggunaan rekreasi untuk orang dewasa.
Dr Tweet mengajak orang tua agar lebih waspada saat memberikan makanan atau minuman pada anaknya, guna untuk mencegah kasus ini semakin bertambah. Selain itu, dia juga berharap ada banyak undang-undang terkait yang mengatur pengemasan produk ganja ini.
"Ketika (ganja) dikemas dalam bentuk permen atau kue, orang tidak bisa melihat itu seperti bahan kimia rumah tangga atau hal lain yang bisa terpapar seorang anak," jelasnya.
(urw/asm)