Kasus Pembunuhan Sadis 700 Tahun Lalu Terungkap Lewat Teknik Forensik Modern

Kasus Pembunuhan Sadis 700 Tahun Lalu Terungkap Lewat Teknik Forensik Modern

Tim detikInet - detikSulsel
Jumat, 06 Jan 2023 22:40 WIB
Pembunuhan 700 tahun silam
Korban pembunuhan brutal (Foto: Live Science)
Jakarta -

Ilmuwan berhasil mengungkap sebuah kasus pembunuhan sadis terhadap seorang pemuda yang terjadi lebih dari 700 tahun silam. Ilmuwan mengidentifikasi 4 luka pedang di bagian kepala yang disinyalir menjadi penyebab korban tewas.

Dilansir dari detikInet, Jumat (6/1/2023) yang mengutip dari Live Science, luka pedang yang ditemukan itu sangat parah. Tingkat keparahannya menunjukkan bahwa kasus tersebut kemungkinan merupakan kasus luar biasa.

Pemimpin studi, Chiara Tesi, antropolog di Universitas Insubria Italia, menganalisis sisa-sisa kerangka korban menggunakan teknik forensik modern, termasuk computed tomography (CT) pemindaian sinar-X tiga dimensi dan mikroskop digital presisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban mungkin terkejut oleh penyerang dan tak dapat melindungi kepala dengan baik," cetus Tesi.

Tesi melanjutkan, diduga korban awalnya diserang dari depan. Usai diserang, korban berbalik dan mencoba melarikan diri, namun ini kembali dikejar oleh si pembunuh.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut diungkap karena ditemukan luka terdalam yang berada di bagian belakang.

Kerangka kepala korban ditemukan oleh para arkeolog pada tahun 2006 di gereja San Biagio di Cittiglio, kota kecil di provinsi Varese. Berdasarkan hasil studi terbaru, terungkap bahwa korban adalah seorang pria berusia antara 19 dan 24 tahun ketika dia dibunuh.

Selain itu, terungkap juga bahwa semua luka yang dialami korban disebabkan oleh senjata yang sama. Senjata yang digunakan pembunuh kemungkinan adalah pedang baja.

Letak luka pedang pada bagian tubuh korban juga menunjukkan bahwa luka itu disebabkan oleh satu penyerang. Peneliti juga sudah mencoba menjelajahi catatan sejarah untuk menentukan identitas korban, namun sayangnya tidak identitas korban tidak berhasil terungkap.

Selain itu, penguburan korban yang baik juga menunjukkan bahwa kemungkinan korban merupakan anggota keluarga De Citillio yang pada awalnya mendirikan gereja tempat kerangka korban ditemukan.

Pada bagian dahi korban, ditemukan luka sembuh yang menunjukkan korban berpengalaman dalam hal peperangan. Sedangkan ciri-ciri yang tampak pada tulang belikat kanannya mungkin disebabkan oleh kebiasaan memanah dan penggunaan busur sejak usia dini. Diduga korban sering pergi berburu.




(urw/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads