Ternyata Ini Penyebab Pelangi Tak Punya Warna Cokelat dan Hitam

Ternyata Ini Penyebab Pelangi Tak Punya Warna Cokelat dan Hitam

Tim detikEdu - detikSulsel
Jumat, 06 Jan 2023 20:10 WIB
Ilustrasi anak melihat urutan warna pelangi
Ilustrasi. Foto: Getty Images/Lisa5201
Jakarta -

Pelangi tidak memiliki warna gelap seperti hitam, cokelat, atau abu-abu. Hal itu ternyata memiliki penjelasan secara ilmiah.

Dilansir detikEdu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pelangi adalah lengkungan spektrum warna di langit yang tampak karena pembiasan sinar matahari oleh titik-titik hujan atau embut.

Sementara menurut Sumber Belajar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud) pelangi adalah gejala optik dan meteorologi yang terjadi akibat spektrum cahaya secara kontinyu. Ini muncul di langit ketika matahari bersinar ke atas titik air hujan yang terjatuh.

Hal itu membuat langit seakan memiliki lengkungan cahaya dengan tujuh komponen warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Warna itu akrab dikenal dengan sebutan mejikuhibiniu.

Proses Terjadinya Pelangi

Pelangi terjadi saat tetesan air setelah hujan berhenti dan menguraikan sinar matahari yang berwarna putih. Sinar itu dinamai sinar monokromatik. Sedangkan sinar yang diuraikan bernama sinar polikromatik.

Biasanya, pelangi terjadi saat hujan yang mengakibatkan udara berisi uap-uap dan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja asal melibatkan tiga sekaligus sifat cahaya yakni refleksi (pemantulan), refraksi (pembiasan) dan difraksi.

Sebenarnya, cahaya pada dasarnya berwarna putih. Lantas mengapa cahaya bisa terurai hingga timbulnya pelangi? Berikut penjelasannya:

Gelombang Cahaya

Laman The Conversation menyebutkan bahwa cahaya dapat bergerak dalam sebuah gelombang. Setiap warna dalam pelangi memiliki sebuah "panjang gelombang" yang berbeda-beda.

Disebutkan pula bahwa warna ungu memiliki panjang gelombang yang pendek sekitar 400 nm (nanometer) sedangkan warna merah memiliki panjang gelombang terpanjang sekitar 700 nm dan dirangkum dalam "visible spectrum" atau spektrum yang tampak atau spektrum elektromagnetik.

Dalam setiap tetesan air hujan yang mengenai cahaya, bisa berubah arah atau yang disebut dengan refraksi alias pembiasan. Pembiasan memisahkan satu panjang gelombang menjadi warna yang berbeda.

Cahaya yang dibiaskan ini menghasilkan warna-warna pelangi seperti yang terlihat di langit. Namun ternyata urutan warna pelangi bisa berubah sesuai dengan berapa panjang gelombangnya.

Disebutkan sebelumnya ada tujuh warna pelangi yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Namun sebuah fakta menarik menyebutkan warna pelangi bisa lebih dari itu.

Berdasarkan "visible spectrum" seluruh rentang warna terlihat dari ungu, biru, hijau, kuning, oranye, dan merah. Di antara satu warna dan lainnya ada warna lain yang bercampur seperti warna biru kehijauan yang terjadi karena campuran biru dan hijau.

Hal tersebut bisa terjadi karena biru dan hijau bersebelahan letaknya dalam spektrum warna sehingga bisa berbaur satu sama lain. Namun bila mereka tidak bersebelahan warna tersebut tidak akan muncul.

Sama halnya seperti warna cokelat yang termasuk dalam warna gelap. Cokelat adalah hasil pencampuran antara merah dan hijau. Hanya saja dalam rentang warna merah dan hijau tidak bersebelahan sehingga tidak bisa bercampur. Makanya warna cokelat tidak dilihat di dalam pelangi.

Warna Hitam dan Putih Tak Ada di Pelangi

Warna hitam dan putih juga tidak akan pernah ada di pelangi. Ini dikarenakan hitam diartikan sebagai ketiadaan warna karena bisa terlihat saat tidak ada cahaya sama sekali atau langit malam.

Sedangkan warna putih adalah kombinasi dari semua warna bila bergabung menjadi satu. Saat cahaya dibiaskan, cahaya putih yang akan berubah karena dipisahkan menjadi spektrum yang terlihat. Artinya warna putih menghilang.

Selanjutnya warna pencampuran antara hitam dan putih yakni abu-abu. Karena warna hitam dan putih tak pernah dilihat di pelangi, maka juga tidak bisa melihat warna yang dibuat dari pencampuran antara keduanya.



Simak Video "Potret Dua Pelangi yang Iringi Kepergian Ratu Elizabeth II"
[Gambas:Video 20detik]
(asm/alk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT