Memasuki tahun 2023, pemerintah masih melanjutkan program Kartu Prakerja. Pada tahun ini, terdapat perubahan skema dan insentif yang diterima.
Sebagaimana dikutip dari laman instagram resmi @prakerja.go.id, program kartu prakerja untuk tahun 2023 ini akan hadir dengan skema baru yang berfokus pada peningkatan kompetensi.
"Kartu Prakerja siap hadir dengan skema baru fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja mengasah diri dan menimba ilmu untuk Indonesia maju," demikian keterangan dari akun @prakerja.go.id dilihat detikSulsel (2/1/23).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan, seiring dengan melandainya kasus pandemi COVID-19, Pemerintah melakukan penyesuaian skema Kartu Prakerja dari semua semi bantuan sosial (bansos) menjadi skema normal pada tahun 2023.
"Program Kartu Prakerja akan lebih fokus pada peningkatan kompetensi angkatan kerja sebagaimana konsep awal program ini dicanangkan sebelum era pandemi COVID-19," kata Airlangga sebagaimana dikutip CNBC Indonesia, senin (2/1).
Besaran Insentif Naik Jadi 4,2 Juta
Adapun besaran insentif yang diterima peserta program Kartu Prakerja tahun ini naik menjadi Rp 4,2 juta per individu. Sebelumnya peserta mendapatkan Rp 3,5 juta di tahun 2022.
Rincian benefit yang didapatkan dari Rp 4,2 juta ini terbagi menjadi Rp 3,5 juta untuk bantuan biaya pendidikan, Rp 600 ribu insentif pasca pelatihan yang hanya diberikan sebanyak 1 kali, serta insentif survey sebesar Rp 100 ribu untuk dua kali survey.
Dari porsi rincian ini terlihat bahwa peserta akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan lebih banyak dari sebelumnya. Yakni dari Rp 2,4 juta di tahun 2022 menjadi Rp 3,5 juta di tahun 2023 ini.
Sementara itu untuk insentif yang didapat pasca pelatihan akan mengalami penurunan. Yakni dari Rp 2,4 juta yang terbagi menjadi 4 kali penerimaan masing-masing Rp 600, kini hanya mendapatkan Rp 600 ribu untuk sekali penerimaan.
Hal ini sesuai dengan skema normal yang diberlakukan dalam kartu prakerja tahun ini. Yakni berfokus pada peningkatan kompetensi dan pelatihan, bukan sebagai bansos.
Diadakan secara Online & Offline
Selain perubahan skema insetif yang diterima, program kartu prakerja tahun 2023 ini juga mengalami perubahan secara pelaksanaan. Untuk tahun 2023 ini pelaksanaan pelatihan bisa diimplementasikan secara online, offline maupun baruan keduanya.
Selain itu, pendaftaran prakerja juga dimungkinkan bagi penerima bansos lainnya seperti Bansos Kemensos, Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM). Penerima bansos ini dapat menerima manfaat dari Program Kartu Prakerja secara bersamaan.
"Pemerintah akan menambah anggaran sebesar Rp 5 triliun dengan target 1,5 juta orang," terang Airlangga.
Untuk diketahui Program Kartu Prakerja sepanjang tahun 2022 tercatat memiliki sebanyak 3,46 juta peserta dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Sementara total peserta sejak awal pelaksanaannya pada April 2022 sudah mencapai angka 14,9 juta peserta.
Dari 3,46 juta peserta di tahun 2022 tersebut, sebanyak 53,6% diantaranya berasal dari 212 kabupaten/kota yang menjadi target penurunan kemiskinan ekstrem. Angka tersebut juga mencakup beberapa Pekerja Migran Indonesia (PMI).
(edr/alk)