Sejumlah fenomena astronomi akan terjadi di tahun 2023, diantaranya ada empat kali gerhana. Namun, menurut Edukasi Sains Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hanya tiga gerhana yang dapat dilihat dari Indonesia.
Dilansir dari detikInet, Minggu (1/1/2023), para pencipta astronomi memasuki tahun 2023 telah berburu berbagai fenomena langka untuk diamati termasuk fenomena gerhana yang akan terjadi empat kali. Berikut ini fenomena gerhana Matahari dan Bulan di tahun 2023.
1. Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana Matahari hibrida merupakan proses gerhana Matahari yang terdiri dari proses terjadinya gerhana Matahari total dan gerhana Matahari cincin. Kedua jenis gerhana Matahari tersebut terjadi dalam satu waktu secara berurutan dalam proses gerhana Matahari hibrida.
Hal yang menarik pada gerhana Matahari ini bertepatan dengan ijtimak Syawal, yang merupakan penanda berakhirnya Ramadhan dan masuknya awal bulan Syawal untuk melaksanakan Idul Fitri bagi umat Muslim.
Gerhana ini akan berlangsung pada tanggal 20 April mendatang. Fenomena ini dapat disaksikan di Indonesia namun tidak di semua wilayah. Fenomena ini hanya tampak pada wilayah Indonesia Timur.
Gerhana akan terjadi mulai pukul 11.47 WIT, di daerah Kepulauan Maluku, yaitu Kepulauan Leti, Kepulauan Watubela, dan Kepulauan Damar. Selain itu juga akan melalui daerah Papua Barat dan Biak.
2. Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana Bulan penumbra adalah gerhana yang terjadi ketika posisi Bulan, Matahari, dan Bumi tidak sejajar. Bulan hanya masuk ke kerucut penumbra, sehingga Bumi hanya menghalangi sebagian cahaya Matahari. Saat gerhana terjadi, Bulan purnama akan lebih redup. Gerhana ini hanya melewati bayangan penumbra Bumi.
Gerhana Bulan penumbara ini dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia yang dimana akan dimulai pada 5 Mei 2023 pukul 22.14.08 WIB atau 23.14.08 Wita atau 00.14.08 WIT. Sementara akhir gerhana akan terjadi keesokan harinya pada 6 Mei 2023 pukul 02.31.40 WIB atau 03.31.40 WITA atau dan 04.31.40 WIT.
3. Gerhana Matahari Cincin
Gerhana Matahari cincin adalah gerhana yang terjadi ketika Bumi terkena lanjutan umbra Bulan. Artinya, gerhana Matahari cincin terjadi jika panjang kerucut bayangan umbra Bulan tidak sampai permukaan Bumi.
Sehingga, yang menutupi permukaan Bumi adalah perpanjangan umbra Bulan dan daerah yang dikenainya mengalami gerhana cincin. Hal ini dapat terjadi pada saat Bulan berada pada titik aphelion, yaitu titik terjauh Bulan dari Bumi.
Laman Edukasi Sains BRIN menjelaskan, gerhana Matahari cincin yang akan berlangsung pada 15 Oktober 2023 sayangnya, fenomena ini tidak dapat disaksikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia tidak terkena bayangan antumbra maupun penumbra Bulan.
4. Gerhana Bulan Sebagian
Gerhana Bulan sebagian atau parsial adalah fenomena yang terjadi ketika Bumi tidak sepenuhnya menghalangi bulan dari matahari. Sehingga, masih ada beberapa sinar Matahari yang mencapai permukaan Bulan dan dapat dilihat oleh manusia dari Bumi.
Secara terperinci fenomena ini bisa di saksikan di seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 29 Oktober 2023. Terutama ketika fase awal penumbra, awal sebagian dan puncak gerhana yang akan terjadi sekitar pukul 01.01.44 WIB, 02.01.44 Wita, dan 03.01.44 WIT.
Simak Video "Daftar Fenomena Astronomi di Tahun 2023, Akan Ada 4 Gerhana! "
[Gambas:Video 20detik]
(urw/alk)