Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar dialog tentang buku Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi yang ditulis Jenderal Dudung Abdurachman. Sejumlah akademisi dihadirkan sebagai pemantik.
Akademisi UIN Alauddin Makassar, Prof Mustari Mustafa mengatakan, dialog tersebut sangat bermanfaat dan menarik karena membahas dunia militer di hadapan mahasiswa. Menurutnya, dunia militer adalah hal yang relevan di tiap masa.
"Di tengah-tengah kita haus akan wacana, ini sangat relevan. Memberikan tawaran bagaimana konstruksi publik terhadap dunia militer," kata Prof Mustari dalam keterangannya, Sabtu (31/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, dialog tersebut berlangsung di depan Kampus II UIN Alauddin Makassar pada Jumat (30/12). Mustari pun menyinggung, diskusi tersebut menjadi salah satu bentuk keterbukaan dunia militer.
"Kalau kita mendiskusikannya, konstruksi ini akan terbuka, menolak konstruksi bahwa dunia milter tertutup. Karena melibatkan ruang-ruang mahasiswa," katanya.
Mustari mengatakan, buku Membongkar Operasi Psikologi Gerakan Intoleransi karya Jenderal Dudung Abudrachman juga menunjukkan nilai keterbukaan TNI yang dianggap sebagai hal baru.
"Ada perkembangan baru di dunia TNI, semakin terbuka, semakin adaktif, semakin transformatif dan semakin intelektual," tambahnya.
"Maksud saya dia tokoh yang punya prestasi, apalagi menulis buku," lanjutnya.
Seorang pemantik lainnya dari Universitas Muhammadiyah, Makassar, Andi mengatakan bincang buku ini menjadi menarik karena mampu memotivasi untuk orang yang memulai usaha dari titik terendah.
"Mengenai posisi Jenderal, kita tidak harus mapan. Tetapi harus ditopang dengan kemampuan akademik," katanya.
"Beliau sampai posisi tertinggi di angkatan darat, karena mampu memperjuangkan dirinya mencapai kesuksesannya," tambahnya.
(hmw/nvl)