Mengapa Bumi Bulat? Ini Jawaban Peneliti yang Sulit Dibantah

Mengapa Bumi Bulat? Ini Jawaban Peneliti yang Sulit Dibantah

Tim detikInet - detikSulsel
Rabu, 28 Des 2022 22:30 WIB
IN SPACE - In this handout provided by the National Aeronautics and Space Administration, Earth as seen from a distance of one million miles by a NASA scientific camera aboard the Deep Space Climate Observatory spacecraft on July 6, 2015. (Photo by NASA via Getty Images)
Foto: NASA via Getty Images
Jakarta -

Bentuk Bumi bulat atau tidak masih sering menjadi perdebatan. Padahal beberapa penelitian yang dilakukan secara bertahun-tahun telah membuktikan bahwa Bumi itu bulat.

Dilansir dari detikInet, Rabu (28/12/2022), filsuf, astronom dan ahli seperti Aristoteles, Nicolaus Copernicus sampai ilmuwan muslim Al Biruni melalui penelitiannya menyebutkan Bumi itu bulat. Penegasan bahwa Bumi itu bulat berdasarkan berbagai eksperimen ke luar angkasa.

Penyebab Bumi Bulat

NASA Space Place menyebut bentuk Bumi bulat karena gaya gravitasi. Gaya gravitasi itu saling menarik secara seimbang dari berbagai sisi, yang awal tarikannya bermula pada titik pusat ke arah tepi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara The Conversation menjelaskan, gaya gravitasi adalah gaya yang disebabkan oleh seluruh benda yang memiliki massa. Massa yang dimaksud adalah banyaknya jumlah materi penyusun dalam sebuah benda.

Sifat dari gravitasi adalah selalu menarik ke pusat massa. Hal tersebut yang membuat Bumi tampak berbentuk seperti bola yang merupakan bentuk lingkaran dalam format 3 dimensi.

ADVERTISEMENT

Bumi Tidak Bulat Sempurna

Beberapa video dokumenter perjalanan luar angkasa dari ekspedisi astronaut seringkali kita tonton. Dalam video tersebut Bumi tampak bulat sempurna, faktanya Bumi tidaklah bulat sempurna jika dilihat dari jarak dekat.

Hal itu yang membuat para ilmuwan bersepakat bahwa Bumi memiliki bentuk yang sedikit elips. Perputaran Bumi yang tidak berubah menghasilkan gaya sentrifugal yang membuat Bumi berbentuk lebih lebar di bagian garis khatulistiwa dibandingkan pada bagian kutub.

Tidak hanya itu, bentuk bulat pada Bumi atau lebih tepatnya elips juga dimiliki planet lain. Ada delapan planet berbeda-beda yang terdapat dalam tata surya, dilihat dari segi ukuran planet hingga jaraknya dengan matahari.

Selanjutnya, NASA menyebutkan bahwa terbentuknya sebuah planet ketika benda-benda di ruang angkasa saling bertabrakan sehingga menggumpal menjadi satu. Pada prosesnya, kumpulan gumpalan tersebut memiliki gaya gravitasi yang lebih besar dan menyatukan benda-benda di ruang angkasa.




(hsr/alk)

Hide Ads