Nirwana Selle Tewas di Kebakaran, Serikat Pekerja Soroti Standar K3 PT GNI

Sulawesi Tengah

Nirwana Selle Tewas di Kebakaran, Serikat Pekerja Soroti Standar K3 PT GNI

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Rabu, 28 Des 2022 19:18 WIB
Tim Labfor Polri turun tangan ke lokasi kebakaran PT GNI Morowali Utara yang tewaskan tiktoker Nirwana Selle.
Tim Labfor Polri turun tangan ke lokasi kebakaran PT GNI Morowali Utara yang tewaskan tiktoker Nirwana Selle. Foto: Dokumen Istimewa.
Morowali Utara -

Federasi Serikat Pekerja Nasional Indonesia (FSPNI) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyoroti standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan tambang nikel PT GNI di Morowali Utara. Hal ini buntut tewasnya seorang pekerja wanita Nirwana Selle akibat terjebak kebakaran.

"APD (alat pelindung diri) mereka itu sangat minim. Itu selalu terjadi kecelakaan kerja dan bisa mengakibatkan meninggalnya orang. Memang masih minim," ujar Ketua DPD Federasi Serikat Pekerja Nasional Indonesia (FSPNI) Sulteng Lukius Todama kepada detikcom, Rabu (28/12/2022).

Lukius juga menuding pihak perusahaan tak memberikan perlindungan dasar ke pekerja, seperti hak perlindungan kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih banyak pekerja karyawan belum terpenuhi haknya, seperti BPJS tenaga kerja dan kesehatan itu belum terdaftar," katanya.

Lebih lanjut, Lukius juga menyinggung atribut pekerja yang disepelekan pihak perusahaan. Dia meminta pihak perusahaan untuk berubah.

ADVERTISEMENT

"Itu sebenarnya seperti orang jaga di tungku, perusahaan harus siapkan baju anti panas kan seperti itu," katanya.

"Biar terkena api masih ada pengamanan, harus disesuaikan pekerjaan apa dia, baju apa yang cocok. Korban kan cuma pakai baju biasa. Tidak ada seragamnya (APD)," katanya.

Lukius juga mengaku pihaknya sebenarnya selalu berupaya mengingatkan pihak perusahaan. Hanya saja, kata dia, PT GNI sulit diajak berkomunikasi.

"Kalau saya sih, memang perusahaan itu sulit diajak berkomunikasi. Seharusnya perusahaan memberikan APD kepada pekerja karena itu masih minim," cetusnya.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran maut ini diawali oleh sebuah ledakan di Smelter 2 Tungku Nomor 17 PT GNI di Kecamatan Petasia Timur, Morowali Utara. Ledakan terjadi sekitar pukul 04.15 Wita, Kamis (22/12).

"Ledakan di tungku nomor 17 smelter 2, api menyembur ke atas sehingga api cepat meluas ke sekitar tungku," tutur Kapolres Morowali Utara AKBP Ade Nuramdani dalam wawancara terpisah.

Kebakaran itu membuat dua karyawan PT GNI terjebak di lokasi. Mereka adalah Nirwana Selle dan I Made Defri Hari Jonathan yang bekerja di bawah Departemen Smelter Produksi PT GNI Morowali Utara

"2 Pegawai yang terjebak, salah satunya seorang perempuan di hoist crane (kerekan) dengan kondisi tidak ada pergerakan sama sekali," tutur Ade.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads