Kata Penghubung: Pengertian, Jenis-jenis, Fungsi dan Contohnya

Kata Penghubung: Pengertian, Jenis-jenis, Fungsi dan Contohnya

Hasrul - detikSulsel
Rabu, 28 Des 2022 01:00 WIB
Ilustrasi seseorang tengah menulis surat
Foto: Thinkstock
Makassar -

Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung. Konjungsi seringkali digunakan dalam berbagai jenis teks.

Dalam buku 'Teks dalam bahasa Kajian Struktur dan Kebahasaan' oleh Taufiqur Rahman dijelaskan bahwa kata penghubung adalah kata tugas yang berfungsi menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan antarparagraf.

Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru. Adapun kata penghubung antarparagraf letaknya di awal paragraf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam jurnal Konjungsi Bahasa Indonesia: Suatu Tinjauan oleh Kasni Atmo Sukarta dijelaskan bahwa kata penghubung merupakan kata yang bertugas menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat.

Setelah mengetahui pengertian kata penghubung, berikutnya adalah memahami jenis-jenis dan contohnya. Simak penjelasannya berikut ini.

ADVERTISEMENT

Jenis-jenis Kata Penghubung

1. Kata Penghubung Intrakalimat

Kata penghubung intrakalimat atau antarklausa adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak. Dalam antarklausa juga ada dua jenis kata penghubung yaitu:

a. Konjungsi Koordinatif

Konjungsi Koordinatif yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sederajat, diantaranya: dan, atau, tetapi, sedangkan, melainkan, lalu, kemudian, padahal.

Contoh:

  • Ibu pergi ke pasar dan ayak pergi ke kantor.
  • Edward anak yang pintar, tetapi agak malas ke sekolah.

b. Konjungsi Subordinatif

Konjungsi Subordinatif yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya. Berikut jenis-jenis konjungsi subordinatif:

  • Hubungan waktu: Sesudah, setelah, sebelum, sehabis, sejak, selesai, ketika, tatkala, sementara, sambil, setaya, selagi, selama, sehingga, sampai
  • Hubungan syarat: Jika, kalau, jikalau, asalkan, bila, manakala
  • Hubungan pengandaian: Andaikan, sekiranya, seandainya, seumpamanya
  • Hubungan tujuan: agar, biar, supaya
  • Hubungan konsesif: Biarpun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, kendatipun
  • Hubungan pemiripan: Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana
  • Hubungan sebab: Sebab, karena, oleh karena
  • Hubungan akibat: Sehingga, sampai-sampai, makanya
  • Hubungan penjelasan: Bahwa
  • Hubungan cara: Dengan

2. Kata Penghubung Antarkalimat

Jenis kata penghubung yang kedua adalah konjungsi antarkalimat yang memiliki fungsi menghubungkan kalimat yang satu dan lainnya. Adapun fungsi dari kata penghubung antarkalimat yakni:

  • Menyatakan kesediaan untuk melakukan sesuatu yang berbeda atau pun bertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya. Misalnya: biarpun demikian/begitu, sekalipun demikian/begitu walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu.
  • Menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya. Misalnya: Kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya.
  • Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya. Misalnya: tambahan pula, lagi pula, selain itu.
  • Menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya. Misalnya: sebaliknya.
  • Menyatakan keadaan yang sebenarnya. Misalnya: sesungguhnya, bahwasanya.
  • Menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya. Misalnya: malahan, bahkan.
  • Menyatakan keadaan pertentangan dengan keadaan sebelumnya. Misalnya: akan tetapi, namun, kecuali itu.
  • Menyatakan konsekuensi. Misalnya: dengan demikian.
  • Menyatakan akibat. Misalnya: oleh karena itu, oleh sebab itu.
  • Menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya. Misalnya: sebelum itu:

3. Kata Penghubung Antarparagraf

Jenis kata penghubung yang ketiga adalah konjungsi antarparagraf yang berfungsi menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf berikutnya.

Adapun macam-macam konjungsi yang lazim digunakan dalam hubungan antarparagraf antara lain:

  • Konjungsi yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Misalnya begitu pula, demikian juga, tambahan lagi, di samping itu, kedua, dan akhirnya.
  • Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya. Misalnya: bagaimanapun juga, sebaliknya, dan namun.
  • Konjungsi yang menyatakan perbandingan. Misalnya: sebagaimana dan sama halnya
  • Konjungsi yang menyatakan akibat atau hasil. Misalnya: oleh karena itu, jadi dan akibatnya.
  • Konjungsi yang menyatakan tujuan. Misalnya: untuk maksud itu, untuk mencapai hal itu, dan untuk itulah
  • Konjungsi yang menyatakan intensifikasi. Misalnya: ringkasnya, secara singkat, dan pada intinya.
  • Konjungsi yang menyatakan waktu. Misalnya: sementara itu, dan kemudian.

Fungsi Kata Penghubung dan Contohnya

1. Menyatakan Gabungan

Kata hubung gabungan atau aditif merupakan kata penghubung yang berfungsi menghubungkan antar klausa, kalimat dan paragraf yang memiliki kedudukan yang sama. Kata yang sering digunakan untuk kata hubung ini adalah dan, lagipula, dan serta.

Contoh:

  • Rizka sedang menulis dan Ainun memperbaiki handphone.
  • Ayah, Ibu serta Adik akan ke Makassar tahun depan.

2. Menyatakan Waktu

Kata hubung waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal. Kata hubung waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak sederajat.

Kata hubung yang biasa digunakan untuk menyatakan waktu adalah apabila, bilamana, ketika, sebelum, sejak, sesudah dan lainnya.

Contoh:

  • Wartawan sudah ada di lokasi meliput sejak dini hari.
  • Mili makan ayam goreng yang sebelumnya dibeli di warung depan kantor.

3. Menyatakan Pertentangan

Kata hubung pertentangan merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian tersebut.

Kata yang biasa dipakai pada kata hubung ini adalah tetapi, melainkan, namun, padahal, dan sedangkan.

Contoh:

  • Banyak yang ingin kuliah di kampus negeri tetapi tidak punya biaya.
  • Bharada Eliezer tidak berbohong, melainkan mengatakan kebenaran.

4. Menyatakan Tujuan

Kata hubung tujuan adalah kata penghubung yang menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau tindakan. Kata hubung yang biasa digunakan di antaranya adalah guna, untuk, agar, dan supaya.

Contoh:

  • Mika memperbaiki laptop untuk Rizka.
  • Warga membersihkan selokan supaya tidak banjir lagi saat musim hujan tiba.

5. Menyatakan Sebab

Kata hubung sebab atau kausal merupakan bentuk kata hubung yang menjelaskan kejadian yang terjadi akibat suatu sebab tertentu atau khusus. Kata hubungnya adalah sebab dan karena.

Contoh:

  • Banjir terjadi di Makassar karena saluran air tersumbat oleh sampah.
  • Edward percaya dengan cerita itu sebab dia sudah pernah mengalaminya.

6. Menyatakan Akibat

Kata hubung akibat atau konsekutif merupakan bentuk kata hubung yang menerangkan bahwa suatu keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang lainnya.

Contoh kata hubung yang digunakan adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.

Contoh:

  • Ridwan malam belajar akibatnya dia tidak naik kelas.
  • Ani dan Nisa terlalu asyik menulis berita di kantor sampai mereka lupa waktu makan siang.

7. Menyatakan Syarat

Kata hubung syarat atau kondisional adalah jenis kata hubung yang menerangkan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi.

Kata hubung yang sering digunakan adalah jika, apabila, kalau, dan apabila.

Contoh:

  • Semua siswa pasti naik kelas kalau rajin belajar dan mengerjakan tugas.
  • Rizka akan ke sekolah jika Andika menjemputnya di rumah.

8. Menyatakan Tak Bersyarat

Kata hubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal bisa terjadi tanpa perlu ada syarat yang harus terpenuhi. Contoh kata hubung yang sering digunakan adalah walaupun, meskipun, dan biarpun.

Contoh:

  • Urwa dan Ainun tetap ke sekolah walaupun hujan lebat.
  • Mahasiswa tetap demo di jalan biarpun Rektor melarangnya.

9. Menyatakan Pilihan

Kata hubung pilihan atau disjungtif adalah bentuk kata penghubung yang berfungsi menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih dengan tujuan untuk memilih. Kata yang biasa digunakan adalah atau, ataupun, maupun.

Contoh:

  • Kamu mau makan bakso atau nasi kuning.
  • Baik pagi, siang maupun malam, kerjanya hanya menulis saja.

10. Menyatakan Perbandingan

Kata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua hal dan kemudian membandingkannya. Kata yang sering dipakai di antaranya adalah seperti, bagai, ibarat, dan serupa.

Contoh:

  • Anak kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah dua.
  • Jalannya selalu lambat seperti siput.

11. Menyatakan Urutan

Kata hubung ini berfungsi menyatakan urutan suatu hal. Kata hubung yang sering dipakai di antaranya adalah mula-mula, lalu dan kemudian.

Contoh:

  • Lelehkan dulu menteganya, setelah itu baru kemudian masukkan telurnya.
  • Kita mampir ke Makassar terlebih dahulu lalu baru kita ke Bulukumba.

12. Menyatakan Pembenaran

Kata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif adalah suatu kata hubung yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal lainnya. Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah walaupun, meskipun, biar, dan biarpun.

Contoh:

  • Anton tetap pergi bermain bola meskipun dilarang sama ibu.
  • Ridwan tetap rajin belajar walaupun ujian semester masih lama.

13. Menyatakan Menguatkan

Kata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas bagian kalimatnya sebelumnya. Contoh kata yang sering dipakai adalah bahkan, apalagi, yaitu, dan yakni.

Contoh:

  • Ibu Urwa adalah orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan seorang presiden.
  • Beberapa tempat liburan favoritnya, yaitu hutan, laut dan gunung.

14. Menyatakan Pembatasan

Kata hubung ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap suatu keadaan atau kejadian. Kata hubung yang sering digunakan adalah kecuali, selain, dan asal.

Contoh:

  • Mereka tidak boleh pulang kecuali mereka sudah menyelesaikan tugas kimia.
  • Selain karyawan kantor, yang lain dilarang masuk.

15. Menyatakan Penjelas

Kata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat sebelumnya agar lebih terperinci. Kata yang sering dipakai diantaranya adalah bahwa.

Contoh:

  • Pak guru yakin bahwa Ainun bukan pencuri sebenarnya.
  • Ibu bilang bahwa Ayah akan pulang pekan depan dari Jakarta.



(hsr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads