Tertunda Sehari, KM Cattleya di Pelabuhan Parepare Kembali Diizinkan Berlayar

Tertunda Sehari, KM Cattleya di Pelabuhan Parepare Kembali Diizinkan Berlayar

Muhclis Abduh - detikSulsel
Sabtu, 24 Des 2022 22:29 WIB
Aktivitas penumpang di Pelabuhan Parepare, Sulawesi Selatan.
Foto: Aktivitas penumpang di Pelabuhan Parepare, Sulawesi Selatan. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Parepare -

Keberangkatan KM Cattleya di Pelabuhan Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) tertunda imbas cuaca buruk. Namun Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Parepare kembali mengizinkan berlayar usai sehari tertahan di pelabuhan.

"KM Cattleya Express satu hari tertunda tetapi sudah berangkat tadi malam," ungkap Humas KSOP, Eko Prayetno saat dikonfirmasi detikSulsel, Sabtu (24/12/2022).

Eko menjelaskan, KM Cattleya Express awalnya sempat berangkat menuju ke Samarinda. Namun akhirnya terpaksa putar balik ke Pelabuhan Parepare pada Jumat (23/12) sekitar pukul 14.30 Wita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah cuaca dianggap normal, KM Cattleya diizinkan berangkat. Kapal tujuan Samarinda itu baru berlayar pukul 20.00 Wita malam tadi.

Namun Eko tidak menampik KM Kirana belum bisa diizinkan berangkat. Pertimbangannya kapal tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan KM Cattleya Express, sehingga dianggap rawan jika berlayar.

ADVERTISEMENT

"KM Kirana sudah dua hari gagal berangkat. Tetapi penumpang KM Kirana sudah pindah ke KM Siguntang," jelas Eko.

Terpisah, Kepala KSOP Parepare Shaiful Horry menjelaskan, ada tiga kapal yang diberangkatkan hari ini. Kapal itu, yakni KM Bukit Siguntang menuju ke Balikpapan, KM Cattleya Express menuju Samarinda dan KM Thalia ke Nunukan.

"Setelah dicek kondisi relatif bagus sehingga kita berangkatkan KM Bukit Siguntang, kemudian KM Cattleya Express dan KM Thalia," papar Shaiful.

Pihaknya pun menjelaskan, pada dasarnya tidak ada penumpang yang telantar. Hanya saja memang ada kondisi sehingga mereka harus menunggu cuaca membaik dan kapal bisa berlayar dengan aman.

"Kurang tepat jika dianggap terlantar karena yang misalnya KM Kirana itu sudah pengembalian dan mereka diangkut dengan kapal lain menuju tujuan," jelasnya.




(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads