Warga di Polman Nekat Terobos Sungai Meluap demi Seberangkan Jenazah

Sulawesi Barat

Warga di Polman Nekat Terobos Sungai Meluap demi Seberangkan Jenazah

Abdy Febriady - detikSulsel
Sabtu, 24 Des 2022 22:16 WIB
Warga di Polman, Sulbar seberangkan jenazah di sungai yang meluap.
Foto: Warga di Polman, Sulbar seberangkan jenazah di sungai yang meluap. (Dok. Istimewa)
Polewali Mandar -

Sejumlah warga di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) harus bertaruh nyawa menerobos sungai berarus deras demi menyeberangkan jenazah ke lokasi pemakaman. Perjuangan warga melintasi sungai yang meluap terekam kamera warga yang videonya viral di media sosial.

Dalam video beredar, terlihat belasan pria nekat masuk ke dalam sungai yang airnya sedang meluap. Sebuah peti tempat jenazah, kemudian dinaikkan ke atas rakit darurat yang terbuat dari batang pisang.

Saat jenazah mulai diseberangkan, warga tampak berpegangan pada seutas tali yang terhubung pada kedua sisi sungai, agar tidak terbawa arus. Terdengar pula suara isak tangis warga mengiringi proses jenazah diseberangkan menuju lokasi pemakaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjuangan belasan warga menyeberangkan jenazah melewati sungai meluap terjadi di Desa Pussui, Kecamatan Luyo, Jumat siang (23/12) kemarin. Jenazah yang diseberangkan merupakan warga setempat bernama Cia (70).

Kepala Desa Pussi Kudding membenarkan hal tersebut. Menurutnya lokasi pemakaman diputuskan sesuai amanah dari almarhum sebelum meninggal.

ADVERTISEMENT

"Artinya termasuk amanah dari orang mati, dia (Cia) bilang, minta dikuburkan di sebelah, karena semua (makam) keluarganya ada di situ," kata Kudding kepada wartawan Saat dihubungi, Sabtu (24/12/2022).

Diketahui, saat proses penggalian makam dilakukan, air sungai masih surut. Ketika warga hendak membawa jenazah ke lokasi pemakaman, barulah air sungai tetiba meluap.

Kudding menyebut, lokasi pemakaman tidak memungkinkan untuk dipindahkan. Selain sudah menjadi amanah dari almarhum, galian lubang untuk pemakaman juga telah disiapkan.

"Itu ada memang anaknya juga yang bertahan agar dimakamkan di sana (seberang sungai) karena sudah amanah, apalagi, kan waktu pagi belum terlalu ini air (naik), tapi sekalinya ini, terlanjur jadi mi kuburannya, tidak mungkin untuk mau dipindahkan, jadi tetap dimakamkan di situ, karena sudah jadi mi kuburannya," ungkapnya.

Diakui Kudding, lokasi pemakaman yang berada di seberang sungai itu, masuk wilayah Kelurahan Batupanga, Kecamatan Luyo. Untuk menjangkau lokasi pemakaman tersebut, warga dari Desa Pussui harus melintasi sungai karena ketiadaan jembatan.

"Tidak ada memang jembatan, jalan menuju ke sana (lokasi pemakaman) saja masih rusak parah," tutupnya.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads