Cuaca ekstrem yang terjadi di Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebabkan sejumlah wilayah terdampak. Kondisi cuaca ekstrem ini menyebabkan Barru diterjang longsor, serta Makassar berada dalam status siaga banjir.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto sebelumnya mengungkap potensi puncak pasang tertinggi di pesisir Makassar terjadi pada Jumat (23/12/2022) pukul 18.42 Wita. Dia menyebut Makassar saat ini dalam kondisi siaga banjir.
"Siaga banjir. Karena tepat di waktu pasang tertinggi terjadi hujan lebat melanda Kota Makassar," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi situasi tersebut, Danny juga telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk bersiaga. Khususnya organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
"Semua SKPD dan semua perangkat terkait segera bersiaga, dan selalu berdoa agar musibah ini tidak terjadi," ujarnya.
Barru Diterjang Longsor
Cuaca ekstrem yang terjadi menyebabkan banjir dan longsor di Kabupaten Barru, Sulsel. Banjir dan longsor tersebut menerjang setidaknya tiga kecamatan di Kabupaten Barru.
"Ada beberapa kecamatan yang terdampak banjir dan cuaca buruk. Antara lain Kecamatan Balusu, Kecamatan Pujananting dan Tanete Riaja," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Barru, Umar Sinampe saat dikonfirmasi detikSulsel, Jumat (23/12).
Peristiwa itu terjadi akibat hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis (22/12) hingga (23/12) kemarin. Banjir dan longsor yang terjadi membuat masyarakat panik.
"Hujan sejak kemarin, tetapi yang lebat itu sejak tadi pagi. Ini juga masih belum berhenti hujannya," paparnya.
Di Kecamatan Balusu, sejumlah rumah warga terendam banjir. Umar menyebut pihaknya pun telah mengarahkan perahu karet untuk mengevakuasi warga.
"Di Desa Balusu, Kecamatan Balusu itu ada dua dusun terdampak banjir. Ada beberapa warga juga minta dievakuasi karena panik, tapi data lengkapnya saya belum dapat," paparnya.
Sementara itu, di Kecamatan Pujananting dan Tanete Rilau, kondisi cuaca buruk menyebabkan longsor di sejumlah titik. Umar mengatakan pihaknya masih memantau data titik longsor dari pemerintah setempat.
"Ada longsor di Desa Harapan, di sana itu Kecamatan Pujananting, ada juga di Kecamatan Tanete Riaja, tetapi belum diupdate sebab petugas masih di lapangan semua," jelasnya.
Banjir Rob Terjang 3 Kecamatan di Pinrang
Tiga kecamatan di Kabupaten Pinrang, Sulsel diterjang banjir rob akibat cuaca buruk. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pinrang pun melakukan evakuasi terhadap warga setempat ke tempat yang lebih aman.
"Saya sedang bersama Pak Bupati saat ini di Dusun Ujung Tape, Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe. Ini salah satu daerah yang terkena banjir rob," kata Kepala Pelaksana BPBD Pinrang Rhommy Manule saat dikonfirmasi detikSulsel, Jumat (23/12).
Tiga kecamatan yang terdampak banjir rob yakni Kecamatan Mattiro Sompe, Kecamatan Suppa, dan Kecamatan Lembang. Warga yang terdampak mulai dievakuasi.
"Jadi ada tiga kecamatan yang terdampak banjir rob. Kami masih sementara identifikasi dan evakuasi warga ke posisi yang aman," paparnya.
Kendati demikian, dia mengaku pihaknya belum bisa merincikan jumlah warga yang terdampak banjir rob. Pihaknya masih melakukan pendataan di lokasi.
"Kami masih identifikasi, nanti akan menyusul datanya," ucapnya.
Dia pun meminta agar nelayan tidak melaut sementara waktu selama cuaca ekstrem. Hal tersebut berdasarkan prakiraan cuaca yang dirilis BMKG.
"Tiga hari ke depan, sebagaimana info BMKG bahwa ada cuaca ekstrem, jadi untuk nelayan misalnya dapat berhenti melaut dulu karena risiko tinggi untuk keselamatan," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
7 Wilayah di Sulsel Status Awas Cuaca Ekstrem
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar telah mengeluarkan peringatan dini cuaca di Sulsel. Sebanyak 7 wilayah di Sulsel berada di status awas dengan potensi curah hujan tinggi.
"Peringatan dini awas!" tulis BMKG dalam keterangan yang diterima detikSulsel, Jumat (23/12).
Peringatan dini cuaca ini berlaku mulai tanggal 21 hingga 31 Desember 2022.
Adapun 7 wilayah di Sulsel yang berada dalam status awas peringatan dini curah hujan tinggi ini meliputi:
- Barru: Balusu, Barru, Pujananting, Soppeng Riaja, Tanete Riaja, dan Tanete Rilau
Bone: Tellulimpoe - Gowa: Bajeng, Bajeng Barat, Bontonompo, Bontonompo Selatan, Bungaya, Manuju, Palanga, Parangloe, Pattallassang, Somba Opu, dan Tinggimoncong
- Jeneponto: Bangkala Barat
- Makassar: Panakkukang, Tamalanrea, dan Tamalate
- Maros: Bantimurung, Bontoa, Cenrana, Lau, Mandai, Maros Baru, Marusu, Moncongloe, Simbang, Tanralili, Tompobulu, dan Turikale
- Pangkep: Balocci, Bungoro, Labakkang, Mandalle, Marang, Minasa Tene, Pangkajene, Segeri, dan Tondong Tallasa
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob
Selain 7 wilayah yang berada dalam status awas cuaca ekstrim, BMKG Wilayah IV Makassar juga mengeluarkan peringatan dini bencana banjir pesisir atau banjir rob di tujuh wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel). Peringatan dini banjir pesisir tersebut berlaku sejak Jumat-Minggu, 23-25 Desember 2022.
"Peringatan dini banjir pesisir (ROB)," tulis BMKG dalam keterangan yang diterima detikSulsel, Jumat (23/12).
"Berlaku tanggal 23 Desember 2022-25 Desember 2022," lanjutnya.
BMKG menjelaskan potensi banjir pesisir tersebut dipicu oleh adanya aktivitas pasang air laut dalam skala maksimum yang disertai kondisi gelombang tinggi.
"Adanya aktivitas pasang air laut maksimum disertai kondisi gelombang tinggi yang dipicu oleh adanya pusat tekanan rendah di Utara Australia (1000 hPa) berpotensi memicu terjadinya banjir," tulisnya.
Adapun wilayah yang berpotensi mengalami banjir pesisir berdasarkan prakiraan BMKG, yaitu:
- Pesisir Kabupaten Pinrang
- Pesisir Kota Parepare
- Pesisir Kabupaten Maros
- Pesisir Kota Makassar
- Pesisir Kabupaten Barru
- Pesisir Kabupaten Takalar
- Pesisir Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan