Warga Miallo Tator Tetap di Gereja gegara Trauma Banjir-Longsor Susulan

Warga Miallo Tator Tetap di Gereja gegara Trauma Banjir-Longsor Susulan

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 17 Des 2022 10:15 WIB
Warga Desa Miallo, Tana Toraja mengungsi akibat khawatir banjir bandang dan longsor susulan.
Warga Desa Miallo, Tana Toraja mengungsi akibat khawatir banjir bandang dan longsor susulan. (Foto: Dok. Istimewa)
Tana Toraja -

Warga Desa Miallo, Kecamatan Mappak, Kabupaten Tana Toraja (Tator), Sulawesi Selatan (Sulsel) memilih tetap mengungsi di gereja karena trauma dan masih khawatir akan ancaman longsor maupun banjir bandang susulan. Pasalnya, hujan dengan durasi cukup lama masih sering mengguyur wilayah tersebut.

Peristiwa bencana longsor terjadi di Kecamatan Mappak sekitar pukul 22.00 Wita, Selasa (13/12). Bersamaan dengan itu air sungai juga meluap sehingga mengakibatkan banjir bandang.

Akibatnya, 6 rumah warga di Kecamatan Mappak porak-poranda akibat terkena material longsor. Diketahui 2 warga juga mengalami luka-luka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin mereka mulai mengungsi. Ada yang di rumah keluarga yang letaknya jauh dari tebing dan sungai, ada juga beberapa warga yang mengungsi di gereja," kata Kapolsek Simbuang Mappak, Iptu Andarias Tonapa kepada detikSulsel, Jumat (16/12/2022).

Andarias mengatakan rata-rata rumah warga berada di pinggiran tebing dan belantaran sungai. Kondisi itu membuat warga was-was, apalagi hujan dengan durasi yang cukup lama juga masih sering mengguyur wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

"Di desa itu memang rata-rata warga membangun rumah di pinggir tebing dan belantara sungai. Makanya sampai saat ini mereka masih was-was adanya bencana susulan, apalagi hujan terus baru durasinya lama. Sangat rawan," ungkapnya.

Andarias menambahkan, akses di DesaMiallo saat juga ini masih terisolir akibat banyaknya titik longsor. Warga Kesulitan Air Bersih dan Pasokan Listrik

Warga Mappak bernama Mangose mengatakan material longsor belum dibersihkan sehingga akses masih tertutup. Warga desa saat ini sudah kesulitan air bersih dan pasokan listrik.

"Material longsor belum dibersihkan jadi akses masih tertutup," cetusnya.

"Kemarin dari Dinas Sosial menyalurkan bantuan hanya sampai di perbatasan warga yang jemput. Timbul juga masalah kekurangan air bersih dan listrik," terangnya.

Menurutnya, seharusnya pemerintah secepatnya mengerahkan alat berat untuk membuka akses. Agar kondisi tersebut tidak berlangsung lama.

"Harusnya Pemda cepat mengerahkan alat berat untuk membuka akses dulu. Biar kondisinya tidak seperti ini," tandas Mangose.




(alk/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads