Pasir Tampak Mengalir di Gunung Semeru Ternyata Hanya Fenomena Biasa

Berita Nasional

Pasir Tampak Mengalir di Gunung Semeru Ternyata Hanya Fenomena Biasa

Tim detikJatim - detikSulsel
Sabtu, 17 Des 2022 07:20 WIB
Banjir lahar dingin Semeru mengakibatkan jalur alternatif Lumajang-Malang ditutup.
Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim
Lumajang -

Fenomena pasir mengalir tanpa air di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur (Jatim), membuat masyarakat merasa aneh hingga menyebutnya tanda kiamat. Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Jawa Timur (Jatim) Satriyo Nurseno mengatakan fenomena tersebut adalah hal biasa karena merupakan jalur lahar dari Gunung Semeru.

Satriyo Nurseno awalnya membenarkan bahwa fenomena tersebut memang terjadi.

"Menurut informasi dari Agen Bencana Jatim Kabupaten Lumajang, kejadian itu memang benar terjadi," ujar Satriyo dimintai konfirmasi detikJatim, Kamis (15/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satriyo menuturkan peristiwa tersebut terjadi di Dusun Bondeli, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang pada Kamis (15/12) sekitar pukul 15.00 WIB.

"Kejadian tersebut memang sudah biasa terjadi dikarenakan lokasi tersebut memang jalur dari lahar (Semeru)," jelas Satriyo.

ADVERTISEMENT

Namun, Satriyo tidak memberi penjelasan lebih detail soal fenomena pasir yang bisa mengalir tanpa adanya air. Video fenomena tersebut sempat viral di media sosial.

Terjadi Banjir Lahar di Gunung Semeru

Fenomena pasir mengalir tanpa air tersebut terjadi di tengah banjir lahar hujan atau banjir lahar dingin di Gunung Semeru. Banjir tersebut mengaliri sejumlah daerah aliran sungai (DAS) seperti Kali Lanang dan Besuk Kobokan di Desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang.

Akibat banjir lahar dingin yang bertemu endapan material vulkanik sisa erupsi Semeru yang masih panas, letusan sekunder terjadi di sepanjang jalur aliran lahar itu.

Letusan sekunder tersebut menimbulkan asap pekat yang membumbung tinggi. Asap tersebut tidak berdampak ke pemukiman warga karena lokasinya yang cukup jauh.

"Telah terjadi banjir lahar gunung Semeru di Sejumlah DAS. Di antaranya di Besuk Kobokan dan Kali Lanang. Material erupsi yang masih ada mengakibatkan letusan sekunder," ujar Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo kepada detikJatim.

Banjir lahar dingin dan letusan sekunder tersebut mengakibatkan jalur alternatif Lumajang-Malang ditutup total hingga banjir lahar surut.

Diketahui, aktivitas Gunung Semeru saat ini berstatus Siaga atau Level 3. Warga diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sepanjang aliran lahar Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer.

"Jalur alternatif Lumajang-Malang sementara ditutup Banjir lahar Gunung Semeru. Selain itu warga yang berada di sepanjang sungai yang berhulu dari Gunung Semeru agar meningkatkan kewaspadaan," kata Wawan.




(hsr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads