Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menceritakan kenangan masa kecilnya pernah dijewer dan diusir marbut masjid. Cerita itu disampaikan JK saat meresmikan perluasan Masjid Raya Bukaka, Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Ada pengalaman saat kelas 3 dan kelas 4 SD mau salat di masjid ini, datang paddoja (marbut) disuruhka keluar," kata JK saat memberikan sambutan di Masjid Raya Bukaka, Kamis (15/12/2022).
Kenangan ini sangat membekas di ingatan JK. Dia bahkan mengatakan tidak akan lupa kejadian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu saya tidak pernah lupa, karena saya pernah dijewer oleh paddoja di sini," sambung JK.
Dia juga mengatakan, Masjid Bukaka yang diresmikan perluasannya tersebut mempunyai banyak kenangan dan pembelajaran bagi sosok Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu. Di Masjid Raya Bukaka ini lah dulunya JK mengaji selalu salat berjemaah dengan orang tuanya sejak kecil.
"Masjid ini bagi saya bukan saja tentang mengaji, melainkan tata tertib. Untuk itu kalau anak-anak ke masjid jangan pernah diusir keluar, kalau pun ribut dipisah saja," sebutnya.
Dia juga menjelaskan, kunjungannya tersebut bukan peresmian Masjid Raya, karena sudah diresmikan sejak dulu. Lanjut JK, yang diresmikan hanya perluasan wilayah masjid.
"Masjid ini diresmikan oleh Raja Bone Andi Mappanyukki. Saya undang Andi Muhammad (mantan Pangdam XIV Hasanuddin) sebagai keluarga pendiri masjid. Pada tahun 1940 masjid ini diresmikan, saya hanya melanjutkan saja untuk perluasan saja," ucapnya.
Dalam sambutannya itu, JK juga mengenang momen saat dia bersama orang tua meninggalkan Bone menuju Makassar pada tahun 1952. JK mengatakan kala itu baru ada tiga masjid di Bone.
"Masjid dulu kita hanya sebut masjid baru, atau masjid tua. Sekarang alhamdulillah ada Masjid Agung, Masjid Songkok Recca. Itulah menunjukkan kemajuan keagamaan," kata JK.
"Sebagai Ketua DMI apa yang diperhatikan banyaknya masjid di Indonesia. Saya perhatikan dari Makassar ke Watampone, setiap setengah kilo meter ada masjid. Luar biasa. Dari Makassar ke Bone minimal 200 masjid. Itu terjadi di mana-mana. Itu menandakan tingkat keimanan tinggi," sambung JK.
(urw/asm)