15 Puisi Natal yang Menyentuh Hati dan Penuh Makna

15 Puisi Natal yang Menyentuh Hati dan Penuh Makna

Edward Ridwan - detikSulsel
Senin, 12 Des 2022 13:22 WIB
Pohon Natal Tua Mama
Ilustrasi. (Foto: detik)
Makassar -

Puisi Natal dapat dibacakan sebagai persembahan saat perayaan hari besar tersebut. Puisi Natal dengan untaian kata yang menyentuh hati akan mengingatkan tentang Sang Juru Selamat.

Natal selalu dinanti-nantikan oleh umat Kristiani. Natal dipersiapkan dengan keceriaan dengan berbagai persembahan, seperti paduan suara, drama hingga puisi tentang Yesus Kristus.

Puisi-puisi yang memuliakan Yesus menambah kehikmatan Natal saat dibacakan. Setiap puisi juga dapat menjadi renungkan untuk membangun pemahaman yang mendalam akan Kristus dan Natal yang sebenarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbagai puisi Natal yang menyentuh hati dapat dibacakan. Ada berbagai contoh, baik puisi pendek hingga panjang.

Nah, berikut 15 puisi Natal yang menyentuh hati yang dihimpun detikSulsel dari berbagai sumber:

ADVERTISEMENT

Puisi 1

Yang Kudus
Oleh: George MacDonald

Mereka semua mencari seorang raja
Membantai musuh mereka dan mengangkat mereka;
Engkau datang, seorang bayi kecil
Kedatangan-Mu membuat seorang perempuan menangis.

O, Anak manusia, luruskan hidup saya yang sia-sia
Kehadiran-Mu memberi arti;
Bukan karena roda-roda-Mu di jalan,
Juga bukan karena lautan yang Kau arungi!

Engkau tidak peduli bagaimana atau siapa saya,
Bahkan Engkau turun ke dunia
Untuk menjawab semua kebutuhan saya,
Ya, setia doa yang telah dipanjatkan.

Puisi 2

Doa Natal
Oleh: Gordon Neel

Ya Tuhan,
Terang sudah tiba,
Lilin di Betlehem menyala.

Tolonglah saya untuk bersukacita dalam terang
dan dalam cahaya itu melihat sesama saya apa adanya.

Tolonglah saya untuk tetap mengenal dia
sementara Natal tiba, dan cakrawala malam,
sekali lagi dipenuhi dengan terang kelahiran-Mu.
Amin!

Puisi 3

Selamat Datang di Hatiku
Oleh: C. Mouwlaka

Malam sudah larut
meninggalkan jejak siang yang panjang
di padang rumput di lembah sepi
meringkuk dalam selimut malam yang dingin
beberapa gembala dan domba gembalaannya

Sayup-sayup ada suara pujian
turun membelah langit malam
alam yang hening menjadi terbangun
segala yang hidup
menatap angkasa yang penuh tentara surgawi
dan terang surgawi membuka Kasih Bapa

"SEGALA PUJI BAGI ALLAH DI TEMPAT MAHA TINGGI
DAN DAMAI SEJAHTERA ATAS BUMI
DI ANTARA ORANG YANG BERKENAN PADANYA"

Tuhan Yesus
Selamat datang di dunia
Selamat datang di bumi
Selamat datang di antara manusia
Selamat datang di hati papa
Selamat datang di hati mama
Selamat datang di hatiku

Puisi 4

Senandung Natal
Oleh: Suparwata Wiraatmadja

Bernyanyi suci di malam hari
Mengalun setinggi sesela hati
Adik mengapa di kau sendiri
Bersama abang mari ziarah ke gereja suci

Sunyi hati di gelap hari
Serangga mati di nyala api
Kristus janganlah pergi sertai kami dalam sepi jalan sendiri
Dan bulan, kerinduan yang dalam menikam nurani pengembara di perlawatan

Tuhan di palungan betapa pun kebesaran
Manusia nikmat tertidur di peristirahatan
Nyanyi suci di malam sepi
Mengalun hati diayun setanggi Adik mari berlutut di sini

Tuhan hadir bagi insani
Sunyi suci di gelap dini
Berayun hati digetar nyanyi
Dan adik mari bukakan diri

Kristus istirahatlah di hati kami Kristus!
Lindungilah dan berkati
Ajar kami berendah-hati
Dan biarlah tanganmu sesuci dahi kami tersilang aman abadi

Puisi 5

Percaya
Oleh: Rian

Di suatu malam gelap nan berbintang serta sang langit ikut bergirang,
berkedip satu bintang memancarkan cahaya gemilang.
Yang menghantarkan orang bijak menuju kepada terang.

Bahwa seorang Raja Juru Selamat telah datang.
Tidak seperti bintang biasa, namun bintang yang memberi tanda.
Tanda bahwa dunia ikut berseri karena seorang bayi telah lahir untuk bumi ini.
Untukku, untukmu, dan untuk kita semua.

Karena kedatangan-Nya membawa anugerah untuk setiap orang percaya.
Orang yang mau menerima-Nya sebagai Tuhan Allah Juru Selamat.
Yang akan mengubahkan hidup yang pekat, dosa yang mengikat, dan iblis yang menjilat.
Ya, kita semua akan selamat karena kelahiran bayi yang amat dahsyat.

Puisi 6

Sesudah Dua Dasawarsa
Oleh: Jean Amanda S. Loupatty

Kado Natalku ialah cinta kasih Allah

Karunia
Pengampunan
Pendamaian
Keselamatan

Akankah Natalku menjadi redup?

Natalku penuh sukacita
akan kelahiran Mesias

Akankah Natalku menjadi hampa?

Natalku bersekutu dengan Tuhan
menjadi ranting-ranting-Nya

Akankah hidupku tak berkelimpahan?

Natalku terus bertumbuh
berbuah dan memberkati

Dekat
Jauh
Bersama
Berpisah

Natal memang tak lagi sama
tanpamu

Namun cinta kasih Allah
selalu sama dan berlimpah
setiap saat

Puisi 7

Puisi Natal
Oleh: Leengnalty

Suara lonceng mulai terdengar hingga ke sudut-sudut kota
mengalun lembut selimuti jelang hari.
"sepertinya hujan tak jadi turun malam ini"

Dinginnya angin di bawah bulan penuh
serukan kedamaian di hari berbahagia.
Pujian dan syukur berpendar-pendar dari dalam gereja,
menerangi malam yang syahdu.

Di remang jiwa yang percaya
hingga tiada ganti akan kasihnya.
"semoga kita bertemu malam nanti"

Puisi 8

Mari Datang Kepada-Nya
Oleh: Sarlen Julfree Manurung

Satu hari di bulan Desember
Dentang lonceng Gereja riuh bersahutan
Memanggil, mengundang anak-anak Tuhan untuk datang
"Mari masuk, mari semuanya masuk..."
Pintu Rumah Tuhan telah terbuka

Terbuka untukku, untuk kamu, untuk mereka, untuk kita semua,
Sehingga kita bisa larung dalam sukacita,
Bersama-sama merayakan, lahirnya bayi Yesus di Bethlehem
Raja di atas segala raja, Tuhan, Juru Selamat manusia

Puisi 9

Abadi
Oleh: MLPS

kutahu dia indah
senyumannya hangat
bicaranya lembut
hanya dia yang mengerti

berkali kali ku menolak
bibir terbuka
terucap kata dunia
aku belum siap

terang pohon natal
tak bisa sembuhkan hati luka
terbungkus mimpi yang terhempas
semuanya sirna

jarum jam berdetak
bintang itupun terbit
seorang bayi lahir
lahir untuk mati

meninggalkan dunia ini hidup kembali
membawa harapan baru
kepala lunglai mata memerah
dia lahir bagiku

kebodohan tertunduk malu
ditatap bayi yang tak bersalah
tak seorang pun pernah hidup
disalahmengerti seperti dia

dalam dekapan anugerah
aku terkapar
tak seorangpun tahu
dia akhirnya memelukku

diriku lenyap di udara
berlutut di bawah terang
dalam gelapku
suara yang kecil memanggilku

aku lahir bagimu ...
aku datang untukmu ...
aku mati bagimu ...
aku hidup untukmu ...

berkali kali ku menolak
bibir merekah
terucap kata surgawi
aku milik-Mu

Puisi 10

Sang Waktu
Oleh: Roos Lusy

Tak ada waktu pada-Nya
Karena Ia tak berwaktu
Namun Ia yang tak berwaktu,
telah membatasi diri-Nya oleh waktu

Dalam kesunyian malam itu,
waktu-Nya mulai dihitung
Ketika tangisan-Nya yang pertama menggema
Mendetakkan waktu-Nya yang pertama di bumi.

Oh, Sang penentu waktu yang tak berwaktu
Mengapa Engkau membiarkan diri-Mu di atur oleh waktu?
Mengapa Engkau merelakan diri-Mu dibatasi oleh waktu?
Mengapa Engkau menghadirkan diri-Mu ke dalam waktu?

Malam itu, dalam lenguhan hewan yang tak mengenal waktu
Engkau datang untuk memberi waktu yang baru bagi dunia
Engkau datang untuk menawarkan waktu sebagai anugerah
Engkau datang untuk mengatakan waktunya tidak lama lagi

Sebab dunia yang terbatas oleh waktu akan segera berakhir di dalam waktu

Engkau datang untuk mengatakan, waktuku adalah saat ini
Engkau datang untuk mengatakan kepadaku,
waktu-ku hanya sementara di sini
Engkau datang untuk mengatakan,
Berdamailah dengan Aku Sang Waktu yang sejati
Agar aku dapat bersama-Mu tanpa waktu.

Puisi 11

Cahaya yang Tinggal Tetap
Oleh: Ellis Rowsey

Ucapan-ucapan dan lagu-lagu Natal sudah berakhir
Kegembiraan perayaan Natal sudah berlalu
dengan para malaikat naik ke Surga,
Orang-orang majus kembali ke Timur.

Tetapi terang yang pernah bersinar di sebuah palungan
Masih menerangi dunia dari kejauhan,
Dan hati yang taat masih mendengarkan nyanyian para malaikat
Dan orang bijak masih mengikuti sebuah bintang

Puisi 12

Dia
Oleh: Eva Yun ELisa

Dia, Seorang yang s'lalu membantuku
Dia yang selalu mendengar cerita
Dia yang s'lalu ada di saat apa pun, untukku dan membantuku
Dia, akan lahir
Menjadi Seorang yang sama sepertiku
Namun, sekalipun Dia sama s'pertiku
Dia tetap berbeda denganku
Cahaya-Nya takkan mampu ditutupi
Dia, dan akan selalu Dia tempatku kembali ke dalam canda
Dan hanya Dia, yang akan menerimaku apa adanya
Dia, Sahabat Setiaku.

Puisi 13

Yesus Ada di Hati Kita
Oleh: Shmily

Bahagia itu...
Bisa bersyukur dan menikmati kasih Tuhan

Bahagia itu...
Bisa melihat saudara-saudari kita bersatu dalam kasih

Bahagia itu...
Bisa hidup di dalam kasih Tuhan dan menceritakannya

Bahagia itu...
Bisa berbagi kasih Tuhan kepada sesama

Bahagia itu...
Bisa memaknai Natal dengan benar dan terus merindukan Yesus tinggal di dalam hati kita

Sudahkah Anda merasa bahagia?

Puisi 14

Hari Paling Bahagia
Oleh: Jessica Kalvaria

Pendar lampu kecil-kecil tampak beradu jadi satu
Bertautan erat berlomba memancarkan cahaya
Pohon Natal yang sama dengan tahun-tahun lalu
Mengingatkan sang Juru Selamat telah tiba

Bersama sukacita yang lebih mendalam
Pada sebuah kisah gembira, aku tenggelam
Kepada Anak Manusia yang pernah mendiam
Ditunjukkan oleh bintang malam

Yesus, akhirnya Kau datang jua
Kabar lahir-Mu membawa bahagia di dunia
Katanya, kelahiran-Mu sangat sederhana
Tetapi membawa sukacita luar biasa

Bagi yang mau percaya, Dia datang untuk-Mu
Untuk setiap dosamu dan dosaku
Datanglah pada-Nya, jangan hanya duduk terpaku
Yesus lahir untuk menerimamu

Natal adalah hari paling bahagia di dunia
Gema sukacita pasti mengudara
Hidupkan sukacita di setiap lampu kecil yang menyala
Sambutlah Dia!

Puisi 15

Bayi Sukacita
Oleh: William Blake

Aku tidak punya nama
Aku baru berusia dua hari.
Aku harus memanggilmu siapa?
Aku bahagia
Sukacita adalah namaku,
Sukacita yang manis dilimpahkan padamu!

Sukacita cantik!
Sukacita manis yang baru berusia dua tahun,
Sukacita manis aku memanggilmu
Kau tersenyum.
Aku bernyanyi sementara
Sukacita manis dilimpahkan kepadamu.




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads