Penyebab Nobar Maroko vs Portugal di Kalbar Ricuh-Penonton Baku Lempar Kursi

Kalimantan Barat

Penyebab Nobar Maroko vs Portugal di Kalbar Ricuh-Penonton Baku Lempar Kursi

Tim detikcom - detikSulsel
Senin, 12 Des 2022 08:00 WIB
Nonton bareng Maroko Vs Portugal ricuh di Pontianak, pendukung saling lempar kursi.
Foto: Nonton bareng Maroko Vs Portugal ricuh di Pontianak, pendukung saling lempar kursi.(istimewa)
Pontianak -

Nonton bareng (nobar) piala dunia 2022 Maroko Vs Portugal di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) berakhir ricuh. Kericuhan dipicu ada penonton yang merasa pandangannya dihalangi oleh penonton lainnya.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Indra Asrianto mengungkap kericuhan nobar piala dunia itu terjadi di salah satu warkop, Jalan Setia Budi, Kecamatan Pontianak Selatan pada Minggu (11/12) dini hari. Keributan dipicu oleh dua pengunjung bernama Andi dan Aditya.

"Permasalahannya muncul saat Aditya datang lalu duduk di depan layar membelakangi Andi, saat itu Andi menegur Aditya lantaran sering berdiri menutupi pengunjung lain saat menonton pertandingan bola," ujar Kompol Indra saat dihubungi detikcom, Minggu (11/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aditya yang ditegur pun menegur balik Andi hingga membuat Andi geram dan memukul punggung Aditya. Tak terima dipukul, Aditya pun menghubungi rekan-rekannya untuk melakukan penyerangan balik terhadap kelompok Andi.

"Saat datang rekan-rekan Aditya itulah terjadi perkelahian antara dua kubu, dimana dari rekaman yang kami dapatkan mereka ini saling lempar kursi," kata Indra.

ADVERTISEMENT

Polisi Turun Tangan

Unit Satreskrim Polresta Pontianak yang menerima laporan kericuhan ini lantas mendatangi lokasi. Andi dan Aditya diamankan karena dianggap sebagai biang kerok kericuhan.

"Memang saat keributan itu ramai, tapi yang kita amankan dua orang ini aja, karena dari Keterangan saksi-saksi di TKP merekalah yang memicu keributan, yang lain itu hanya ikut-ikutan," ungkapnya.

Kepada polisi, Andi dan Aditya mengaku tidak saling kenal. Keduanya beralasan kejadian tersebut terjadi spontan dan mereka kesal tim kesayangan kalah, dan terpancing gara-gara masalah sepele.

"Ya mungkin dari mereka ada yang kesal karena tim bolanya kalah, jadi karena masalah sepele itu sampai terjadi keributan," ujar Indra.

Kendati demikian, polisi tak melanjutkan proses hukum kepada keduanya karena Andi dan Aditya bersepakat damai. Keduanya juga bersedia mengganti rugi kerusakan yang terjadi di warung kopi.

"Kasusnya berjuang mediasi, tapi kedepan lokasi-lokasi nobar seperti ini akan kami lakukan penjagaan untuk menghindari kejadian serupa," tuturnya.




(hmw/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads