Satpol PP Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan razia prostitusi di sejumlah hotel dan kos-kosan. Dalam 2 hari, petugas mengamankan 7 wanita pekerja seks komersial (PSK) dan 2 muncikari.
"Kami lakukan razia sudah dua hari. Kemarin kami dapat 5 PSK dan 1 muncikari, sementara hari ini kami dapatkan 2 PSK dan 1 muncikari," ungkap Sekretaris Satpol PP Parepare, Ulfa Lanto saat dikonfirmasi detikSulsel, Selasa (6/12/2022).
Razia prostitusi tersebut dilakukan di sejumlah hotel dan kos-kosan di Parepare sejak 5 sampai 6 Desember. Mereka yang terjaring razia langsung diamankan untuk dimintai keterangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ulfa menjelaskan di antara PSK ini ditemukan ada satu yang masih di bawah umur atau berstatus pelajar asal Gowa. Sisanya perempuan yang memang tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Ada satu pelajar. Tapi katanya memang sudah jarang masuk sekolah dan tanpa sepengetahuan orang tua datang ke Parepare," paparnya.
Saat dilakukan razia di hotel dan kos-kosan, para PSK ini tidak dapat mengelak sebab ditemukan bukti yang menguatkan perbuatan mereka. Antara lain transaksi via aplikasi dan ditemukan saat sedang berada di kamar.
"Ada yang kita razia saat melayani tamu, ada juga ketika masih menunggu tamu," paparnya.
Para PSK dan muncikari ini sendiri mengaku berasal dari luar Parepare. Mereka datang dari Gowa, Makassar, dan Toraja utara.
"Mereka dari luar kemudian datang ke Parepare mencari pelanggan," tegasnya.
Adapun untuk penindakannya, 7 PSK dan 2 muncikari ini hanya diberikan teguran. Kemudian mendapatkan pembinaan di Dinsos Makassar.
"Dilakukan pembinaan. Mereka baru kali ini didapat beroperasi di Parepare," jelas Ulfa.
Dia menegaskan pihaknya akan secara rutin melakukan razia prostitusi jelang Natal dan Tahun Baru. Ulfa beranggapan momentum tersebut berpotensi dimanfaatkan warga untuk berbuat negatif.
"Jadi jelang Natal dan Tahun Baru kan itu memang marak prostitusi, makanya kami gencarkan untuk operasi sesuai petunjuk pimpinan," pungkasnya.
(sar/nvl)