Sebanyak 25 balita di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) tercatat mengalami gejala demam berdarah dengue (DBD) selama 3 bulan terakhir. Balita tersebut sempat dirawat di RSUD Lasinrang.
"September sampai November itu ada 25 orang (balita) yang sempat dirawat karena kasus DBD," ungkap Dirut RS Lasinrang, dr. Moh. Inwan Ahsan saat dikonfirmasi detikSulsel, Senin (5/12/2022).
Namun begitu, 25 balita yang sempat dirawat itu kini sudah sembuh. Mereka telah dipulangkan ke rumah masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini sudah tidak ada di ruang perawatan," ujarnya.
Irwan mengatakan, selain balita juga ada orang dewasa dalam periode September November tersebut yang terkena DBD. RSUD Lasinrang menangani 10 orang dewasa.
Adapun periode September sampai November 2021 lalu, angka penanganan DBD baik anak dan balita hanya 5 pasien. Jumlahnya pasien tahun ini lebih banyak jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Periode September-November tahun ini lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu periode September-November itu 5 pasien," paparnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa penyebab sehingga kasus DBD dapat terjadi. Antara lain peralihan musim hujan dan banjir, sehingga muncul jentik nyamuk DBD.
"Musim hujan memang biasanya banyak terjadi kasus DBD. Makanya bagi orang tua harus menjaga lingkungan tetap bersih melaksanakan kegiatan 3M yaitu menguras, menutup, endaur ulang barang bekas guna membasmi jentik nyamuk," paparnya.
Terpisah, Kadis Kesehatan Pinrang drg Dyah Puspita Dewi mengungkapkan pihaknya tetap melakukan penyelidikan epidemology jika ada kasus positif DBD. Juga pencegahan melalui gerakan 3M plus dengan aparat setempat dan puskemas.
"Di daerah endemis yang tiap tahunnya ada kasus dilakukan fogging," ujarnya.
(asm/ata)