Kalimat majemuk setara merupakan salah satu jenis kalimat yang umum ditemukan dalam buku bacaan, majalah, serta karya sastra lainnya. Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terbentuk dari beberapa klausa atau kalimat tunggal yang digabungkan.
Adapun nama lain kalimat majemuk setara yaitu kalimat majemuk koordinatif. Struktur kalimat ini terdiri dari minimal dua kalimat dasar, masing-masing kalimat dasar tersebut jika dipisahkan bisa berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal.
Agar dapat memahami kalimat majemuk setara dengan baik, perlu diketahui seluk beluk mengenai kalimat majemuk setara. Memahami kalimat majemuk setara bisa membantu seseorang agar lebih mudah mempraktikkan penggunaan kalimat majemuk setara dalam penulisan berbagai karya tulis, atau karya sastra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dosen Bahasa Indonesia dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Rismayanti SS M Hum dalam sebuah wawancara dengan detikSulsel menjelaskan mengenai seluk-beluk kalimat majemuk setara.
Berikut ini penjelasan mengenai kalimat majemuk setara mulai dari pengertian, ciri-ciri, pola, jenis beserta contohnya masing-masing berdasarkan penjelasan dosen Bahasa Indonesia Unhas:
Pengertian Kalimat Majemuk Setara
Untuk memahami mengenai kalimat majemuk setara, pertama-tama perlu diketahui terlebih dahulu mengenai pengertiannya. Menurut penjelasan Rismayanti, kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannya setara atau sederajat.
"Yang dimaksud kalimat majemuk setara itu, kalimat yang kedudukannya setara atau sederajat, makanya istilahnya majemuk setara," terang Risma kepada detikSulsel, Selasa (22/11).
Lebih lanjut, Rismayanti menjelaskan bahwa kalimat majemuk setara bisa ditandai dengan adanya rentetan klausa dalam sebuah kalimat.
"Jadi rentetan dalam satu kalimat itu ada beberapa klausa," jelasnya.
Lantas, apa itu klausa?
Rismayanti menerangkan, untuk memahami kalimat majemuk setara, perlu diketahui dulu mengenai apa itu klausa, serta apa perbedaan antara klausa dan kalimat.
"Di sini perlu diketahui dulu tentang klausa, jadi misalnya dalam satu kalimat majemuk setara, berarti setidaknya ada dua klausa di dalamnya, kalau satu klausa berarti dia berpotensi menjadi kalimat tunggal jika diakhiri tanda baca," ujarnya menerangkan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa perbedaan klausa dan kalimat dapat ditandai dari adanya tanda baca. Suatu klausa berpotensi menjadi kalimat jika diakhiri dengan tanda baca.
"(Klausa) berpotensi menjadi kalimat kalau diakhiri tanda baca. Kalau klausa itu belum diakhiri tanda baca, belum dapat dikatakan kalimat," kata Rismayanti.
Ciri-ciri Kalimat Majemuk Setara
Setelah mengetahui pengertian kalimat majemuk setara, perlu juga diketahui ciri-cirinya. Risma menjelaskan, kalimat majemuk setara memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan jenis kalimat lain.
Berikut ini beberapa ciri dari kalimat majemuk setara:
1. Terdiri dari Dua Klausa atau Lebih
Ciri pertama dari kalimat majemuk setara adalah terdiri dari dua klausa atau lebih yang kedudukannya setara.
2. Terdapat Konjungsi atau Kata Hubung
Adapun beberapa kata hubung yang biasa digunakan dalam kalimat majemuk setara yaitu dan, atau, tetapi, sedangkan, lalu, kemudian. Rismayanti mengatakan penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk setara ini bergantung pada jenisnya.
3. Memiliki Pola
Ciri terakhir dari kalimat majemuk setara yaitu memiliki pola. Adapun pola yang umumnya digunakan dalam kalimat majemuk setara yaitu subjek + predikat.
Pola Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara memiliki pola tertentu yang menjadi ciri khas. Secara umum, pola kalimatnya yaitu S + P + keterangan + konjungsi + S + P + keterangan.
Namun, ada juga pola kalimat majemuk sederhana yaitu klausa yang terdiri dari subjek dan predikat, tanpa keterangan. Polanya dapat dituliskan dengan bentuk S + P + konjungsi + S + P.
Jenis Kalimat Majemuk Setara dan Contohnya
Kalimat majemuk setara memiliki beberapa jenis. Adapun jenis kalimat majemuk setara ini dibedakan berdasarkan konjungsi atau kata hubung yang digunakan.
Menurut penjelasan Rismayanti, jenis kalimat majemuk setara ada enam.
"Ada aditif, ada peristiwa, ada sebab akibat, ada penguatan, ada urutan waktu, dan pertentangan," jelasnya.
Berikut ini jenis kalimat majemuk setara dan contohnya masing-masing:
1. Kalimat Majemuk Setara Aditif
Contoh: Saya sudah menanyakan hal itu ke dekan dan sudah mengonfirmasi pihak departemen.
2. Kalimat Majemuk Setara Peristiwa
Contoh: Kamu bebas memilih jurusan Sastra Indonesia atau Sastra Arab.
3. Kalimat Majemuk Setara Sebab Akibat
Contoh: Sahabat saya tidak dapat hadir hari ini karena ia sakit.
4. Kalimat Majemuk Setara Penguatan
Contoh: Mahasiswa itu rajin sekali, bahkan ia mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
5. Kalimat Majemuk Setara Urutan Waktu
Contoh: Saya pergi ke kampus, kemudian saya pergi ke UKM.
6. Kalimat Majemuk Setara Pertentangan
Contoh: saya ingin kuliah jurusan sastra, tapi orang tuaku menyuruhku masuk kedokteran.
(urw/alk)