Fraksi PKS Kritik Serapan Anggaran Pemkot Makassar Rendah: SILPA Makin Tinggi

Fraksi PKS Kritik Serapan Anggaran Pemkot Makassar Rendah: SILPA Makin Tinggi

Ibrahim Rewa - detikSulsel
Rabu, 30 Nov 2022 21:45 WIB
Jubir Fraksi PKS DPRD Makassar Yenni Rahman.
Foto: Jubir Fraksi PKS DPRD Makassar Yenni Rahman. (Ibrahim Rewa/detikSulsel)
Makassar -

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berbicara soal serapan anggaran Pemkot Makassar pada APBD 2022. PKS mengkritik tahun ini Potensi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) semakin tinggi.

Hal tersebut disampaikan juru bicara Fraksi PKS Yeni Rahman saat membacakan pandangan akhir fraksi terhadap RAPBD 2023 di Gedung DPRD Makassar, Rabu (30/11/2022). Yeni awalnya mengatakan ingin mengingatkan Pemkot Makassar terkait APBD 2023 nanti.

"Kami PKS mengikuti seluruh rangkaian tahapan pembahasan APBD 2023 dan ingin mengingatkan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian terkait belanja pada tahun 2023 yang akan datang. Dan perlu senantiasa dimonitoring dan koordinasikan dengan baik," kata Yenni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia selanjutnya menyampaikan bahwa tender dini proyek di Dinas Pekerjaan Umum (PU) perlu segera dilakukan. Tujuannya agar anggaran yang telah dialokasikan itu bisa terserap dengan baik.

"Pertama, perlunya tender dini pada pengerjaan-pengerjaan di Dinas Pekerjaan Umum dengan alokasi belanja tertinggi dapat terserap dengan baik," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Yeni juga mengingatkan kembali bahwa tahun 2022 tersisa dua bulan. Namun demikian, serapan anggaran belanja Pemkot Makassar masih sangat rendah terutama pada serapan belanja infrastruktur.

"Kami perlu mengingatkan hal ini mengingat pada tahun 2022 hingga dua bulan menjalang berakhirnya tahun anggaran, serapan anggaran belanja infrastruktur masih sangat rendah," ujar Yeni.

"Hingga awal November 2022 realisasi belanja baru mencapai 46,40 persen. Sementara pendapatan sudah mencapai 73,72 persen," sambungnya.

Yeni kemudian mengatakan potensi SILPA tahun ini bisa semakin tinggi. Dia menegaskan hal tersebut tidak diharapkan terjadi.

"Dengan kondisi ini maka potensi Silpa akan semakin tinggi. Hal ini tentunya kita tidak inginkan bersama," tegasnya.




(asm/nvl)

Hide Ads