Perwakilan keluarga dan orang tua Brigadir Yosua Hutabarat, Irma Hutabarat mengungkap alasan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E berdoa sebelum menembak Yosua. Irma mengetahui alasan tersebut setelah menemui keluarga Bharada E.
Irma bertemu dengan bibi Bharada E, Ace Lumihu dan Sela Pudihang di wilayah Kelurahan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (25/11). Irma kemudian mengaku diceritakan tentang kebiasaan Bharada E sejak kecil yang sudah rajin berdoa.
"Mereka bercerita dulu itu kalau teman-teman main, Icad pergi ke rumah doa, karena waktu kecil itu dia paling rajin ke rumah doa," kata Irma saat ditemui detikcom, Selasa (29/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Irma mengaku sempat penasaran mengapa Bharada E lebih dulu berdoa sebelum menembak Yosua, seperti yang terungkap dalam fakta persidangan. Namun rasa penasarannya itu akhirnya terjawab setelah diceritakan oleh keluarga Yosua.
"Jadi terjawab pada waktu disuruh dia menembak, dia meminta izin dulu untuk berdoa," imbuhnya.
"Itu dua hal yang berbeda, jadi saya seperti mendapatkan jawaban yang selama ini saya pertanyakan. Karena dijawab sendiri oleh tantenya, karena ketika orang bermain-main dia sendiri pergi berdoa. Jadi apa (saja) yang dilakukan dia berdoa dulu," lanjutnya.
Menurut Irma, saat itu Bharada E sedang dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Karena itu Bharada E dinilai berdoa dengan harapan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo mengubah keputusannya.
"Saya tanya apa yang ada di dalam doanya, mungkin dia berharap Tuhan mengubah hatinya Sambo tidak jadi, membatalkan atau membuatnya terhindar dari pilihan yang dilematis itu," imbuhnya.
Keluarga Yosua Maafkan Bharada E
Irma Hutabarat mendatangi keluarga Bharada E dengan maksud menyampaikan bahwa pihak Yosua telah memaafkan Bharada E. Salah satu alasannya karena Bharada E bersikap jujur terkait pembunuhan Yosua.
"Yang dilakukan oleh ibu dan bapak Yosua itu mencabut rasa bersalah (memaafkan) dengan mengatakan Icad jujur. Nah saya seperti mengkonfirmasi dan menguatkan hal itu saja," kata Irma.
Irma kemudian menjelaskan sengaja menemui keluarga Bharada E secara langsung untuk menyampaikan permintaan maaf telah diterima. Hal sebagai bukti bahwa pihak Yosua telah benar-benar memberikan maaf.
"Saya mendatangi itu menurut saya ketika ortu sudah memaafkan. Jadi seharusnya diikuti dengan sesuatu. Ini yang saya lakukan, karena dia sudah dimaafkan oleh ibunya, oleh bapaknya maka saya menemuinya," kata Irma.
"Karena begini, misalkan kita sudah memaafkan tapi tidak mau ketemu, ketika ketemu kita 'ludahi'. Banyak kan, dimaafkan tapi jangan ke rumah dan jangan ketemu lagi," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Ingin Saling Menguatkan
Irma Hutabarat juga mengaku pihak Yosua ingin saling menguatkan dengan keluarga Bharada E. Dia menegaskan, tidak ada tujuan lain di balik pertemuannya dengan keluarga Bharada E.
"Kalau kita melakukan sesuatu, bisa menguatkan bisa melemahkan. Nah yang Inang lakukan hanya menguatkan saja," papar Irma.
"Menguatkan bahwa permintaan maaf Icad sudah diterima, kami mengharapkan bahwa kau (Icad) akan teguh dan tetap jujur. Jadi tidak ada maksud apa-apa," tegasnya.
Selain itu, Irma menanggapi kasus pembunuhan Brigadir Yosua yang harus dilihat dari sisi kemanusiaan. Menurutnya, pihak Yosua tidak ingin membiarkan Bharada E berjuang sendiri mengungkap kebenaran akan kasus ini.
"Saya pikir yang di atas semua kejadian ini masalah hukum, politik jabatan, uang, mafia. Saya pikir ada masalah di atasnya itu yaitu masalah kemanusiaan," ucap Irma.
"Kalau kita bicara masalah kemanusiaan bisiknya itu hanya belas kasih saja. Saya pikir hanya itu yang saya tunjukkan. Supaya dalam pergumulan Icad tidak merasa sendiri," tambahnya.