Berliku-liku Perjalanan Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Malaysia ke-10

Berita Internasional

Berliku-liku Perjalanan Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Malaysia ke-10

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 26 Nov 2022 09:45 WIB
In this photo provided by Prime Minister Office, Malaysias Prime Minister Anwar Ibrahim speaks at a press conference on his first day at the prime ministers office in Putrajaya, Malaysia, Friday, Nov. 25, 2022. (Prime Minister office via AP)
Foto: Anwar Ibrahim resmi menjabat Perdana Menteri (PM) Malaysia ke-10.(AP/Kantor Perdana Menteri)
Makassar -

Anwar Ibrahim resmi menjabat Perdana Menteri (PM) Malaysia ke-10. Dia ditunjuk oleh Raja Malaysia Sultan Abdullah karena koalisi partai-partai tidak ada yang mencapai ambang batas kursi parlemen dalam pemilihan umum untuk menunjuk PM.

Anwar dilantik sebagai PM Malaysia di Istana Negara pada Kamis (24/11/2022) sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Dia mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

Perjalanan Anwar menjadi PM Malaysia tidak mudah. Dia bahkan dua kali masuk penjara karena kasus korupsi dan sodomi. Berikut perjalanan karir politik Anwar Ibrahim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentuk Gerakan Mahasiswa

Dikutip dari website pribadinya, https://www.anwaribrahim.com/, Anwar Ibrahim dikenal sebagai tokoh dan reformasi moderat yang mengawali karir pada akhir tahun 60-an. Pria kelahiran Cherok To'Kun, Bukit Mertajam, Penang, Malaysia, 10 Agustus 1947 itu membentuk dan memimpin gerakan mahasiswa di Universitas Malaya.

Dia mendirikan Gerakan Pemuda Muslim Malaysia (ABIM) tahun 1971 dan menjabat sebagai presiden hingga tahun 1982. Dia pernah terlibat demonstrasi mahasiswa dan penyadap karet di Baling tahun 1974.

ADVERTISEMENT

Karirnya di dunia politik melejit setelah menerima tawaran Dr Mahathir untuk bergabung dengan pemerintah Barisan Nasional-UMNO. Padahal selama ini dia begitu keras mengkritik pemerintah.

Dia kemudian mendapat jabatan strategis di masa kepemimpinan Mahathir sebagai PM. Dimulai dari Menteri Pemuda, Olahraga, dan Kebudayaan (1983), Pertanian (1984), Pendidikan (1986-1991), Keuangan (1991-1998) dan Wakil Perdana Menteri (1993-1998).

Dipenjara Kasus Korupsi dan Sodomi

Pada 2 September 1998, Anwar dipecat dari pemerintahan dan partai (UMNO). Dia dianggap terlalu berambisi menjadi PM dan tidak menghormati Mahatir.

Anwar lalu dipenjara pada tahun 1999. Dia didakwa telah melakukan korupsi dan juga sodomi, meski kasus tersebut tidak sepenuhnya bisa dibuktikan.

Dia dijatuhi hukuman 6 tahun penjara atas dakwaan korupsi tahun 1999. Satu tahun kemudian dia mendapatkan hukuman tambahan 9 tahun penjara untuk kasus sodomi.

Baca di halaman selanjutnya, Anwar dibebaskan...

Dibebaskan Tahun 2004

Dalam website pribadi Anwar dijelaskan bahwa dirinya bebas setelah Mahathir mundur dari jabatan PM Malaysia tahun 2003. Dia lalu digantikan oleh Abdullah Ahmad Badawi.

Anwar bebas tepatnya tahun 2004. Saat itu, Pengadilan Tinggi menyatakan bukti yang digunakan untuk menghukumnya tidak kuat.

Bebas dari penjara, Anwar berhenti dari dunia politik dan memilih aktif di dunia pendidikan. Dia sempat diundang untuk mengajar di St. Anthony's College di Oxford, School of Foreign Services di Georgetown University di Washington, D.C, dan School of Advanced International Studies di John Hopkins University di Maryland.

Selain itu, dia juga diangkat menjadi Presiden Kehormatan Account Ability dan Ketua Yayasan untuk Masa Depan.

Anwar Kembali Dipenjara Tahun 2008

Anwar memutuskan kembali ke dunia politik dengan mengikuti pemilihan sela Permatang Pauh pada Agustus 2008. Saat itu, kasus yang pernah menjeratnya kembali bergulir, meski demikian dia tetap diangkat sebagai Pemimpin Oposisi di Dewan Rakyat.

Dia kemudian dibebaskan dari tuduhan tersebut oleh Pengadilan Tinggi pada tahun 2012. Namun keputusan tersebut dibatalkan dan Anwar harus dipenjara lagi selama 5 tahun pada tahun 2015.

Anwar tidak terima putusan pengadilan tersebut yang membuatnya harus kembali ke penjara. Dikutip dari detikNews, dia kemudian mendapat pengampunan penuh dari Raja Malaysia setelah 3 tahun menjalani masa tahanan.

Anwar Dilantik Jadi PM Malaysia

Setelah bebas, Anwar kembali berpolitik dan memenangkan kursi parlemen dalam pemilu sela. Pada pemilu 2018, Anwar berkoalisi dengan Mahathir.

Keduanya memenangkan pemilu, Mahathir terpilih menjadi PM Malaysia untuk kedua kalinya. Saat itu, ada kesepakatan bahwa Mahathir akan menyerahkan kursi PM kepada Anwar setelah beberapa waktu, namun hal itu tidak dilakukan Mahatir.

Pada akhirnya, Anwar Ibrahim diangkat menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia pada 24 November 2022. Dia mencapai puncak karir setelah melalui karier panjang politiknya selama empat dekade terakhir.

Halaman 2 dari 2
(hsr/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads