MKD Minta Pimpinan Komisi DPR Tertawakan Kepala BMKG Saat Gempa Evaluasi Diri

Berita Nasional

MKD Minta Pimpinan Komisi DPR Tertawakan Kepala BMKG Saat Gempa Evaluasi Diri

Tim detikNews - detikSulsel
Kamis, 24 Nov 2022 07:30 WIB
Habiburokhman. (dok.istimewa)
Foto: Dok. istimewa
Makassar -

Majelis Kehormatan Dewan (MKD) turut menanggapi sikap Wakil Ketua Komisi V DPR Roberth Rouw yang menertawakan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati yang secara spontan berlindung di bawah meja saat terjadi gempa. Dia menilai anggota DPR hanyalah manusia biasa, namun dia meminta Roberth mengevaluasi diri atas tindakannya itu.

"Yang seperti ini menurut saya nggak perlu dibahas di MKD, cukup yang bersangkutan melakukan evaluasi diri," ujar Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman kepada wartawan dilansir dari detikNews, Selasa (22/11/2022).

Dia pun menilai momen saat Roberth menertawakan Kepala BMKG merupakan suatu hal yang terjadi secara spontan. Menurutnya tidak semua orang paham protokol saat gempa, Roberth cukup meminta maaf kalau sikapnya itu dinilai kurang tepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa itu spontanitas saudara Roberth Rouw. Kalau dianggap tidak pas dan tidak sesuai protokol, beliau cukup minta maaf karena nggak semua orang paham protokol situasi gempa begitu," ujar Habiburokhman.

Namun, Habiburokhman tak lupa menanggapi tindakan Roberth yang segera menghentikan rapat saat. Menurutnya, hal tersebut sudah tepat untuk dilakukan.

ADVERTISEMENT

"Sikap saudara Roberth Rouw berikutnya sudah sangat tepat yakni menskors sidang dan memberikan kesempatan kepada jajaran BNPB merespons gempa di Cianjur tersebut," lanjutnya.

Roberth Bantah Tertawakan Kepala BMKG

Roberth yang sempat menuai sorotan usai menertawakan Kepala BMKG, pun sudah buka suara mengenai hall tersebut. Dia membantah telah menertawakan Kepala BMKG, melainkan para peserta rapat yang berada di ruangan tersebut.

"Saya berikan contoh salah satu kemarin kita yang rapat di sini ya, sempat menjadi viral karena saya katanya tertawain Kepala BMKG. Yang saya tertawain itu kita (hadirin di ruang rapat)," kata Roberth dalam rapat kerja Komisi V DPR RI bersama BMKG dan Basarnas, Selasa (22/11).

Lebih lanjut, Roberth menjelaskan dirinya sempat mencari keberadaan Dwikorita yang tiba-tiba menghilang. Dia mengatakan, mayoritas peserta rapat yang berada di ruangan itu tidak berlindung saat terjadi gempa, termasuk dari anggota BMKG dan Basarnas.

"Yang saya tertawain itu kita, karena saya cari Ketua BMKG di mana? Ternyata beliau di dalam, di bawah kursi. Tapi saya lihat, di semua ini tidak turun juga, dari Basarnas tidak ada, dari BMKG di belakang semua di atas ya kan. Apalagi dari anggota, kami tidak tahu," kata Roberth.

Momen Roberth Rouw Tertawa

Wakil Ketua Komisi V DPR Roberth Rouw tampak tertawan melihat Kepala BMKG yang spontan berlindung di bawah meja saat guncangan gempa terjadi di lokasi rapat. Saat itu, Roberth selaku pimpinan rapat sedang membuka sebuah rapat dan tiba-tiba menyadari adanya getaran gempa.

"Ketiga, BNPB atau Basarnas memerlukan peningkatan SDM dan perlengkapan peralatan Basarnas. Gempa," kata Roberth saat memimpin rapat di ruangan rapat Komisi V DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/11)).

Di sela-sela rapat itu, tiba-tiba situasi di ruangan menjadi riuh karena gempa. Roberth terlihat tetap santai di meja pimpinan, dia terdengar sempat tertawa lalu berkelakar.

"Ini BMKG bikin gempa ini. Ha-ha-ha...," kelakar Roberth.

Tak lama kemudian, seorang perempuan terdengar berbicara melalui mikrofon. Dia mengimbau orang yang merasakan gempa untuk berlindung di bawah meja.

"Mohon maaf kalau ada gempa bersembunyi di bawah meja," katanya.

Roberth yang tampak masih tertawa pun merespons suara perempuan itu. Dia meminta para peserta rapat yang ada di ruangan mengikuti arahan tersebut yang berasal dari Kepala BMKG.

"Ini lihat ini. Harus ikut Kepala BMKG. Kepala Basarnas belum ikut, BMKG udah langsung masuk meja," ujar Roberth.

"Mohon izin sebentar, Bapak. Seandainya ada lagi, mohon untuk masuk di bawah meja. Dan kalau sudah tenang sebaiknya kita keluar melalui pintu, dibagi, yang sebelah sana pintu sana," katanya.

Kemudian, Roberth mengajak semua pihak keluar dari ruangan lebih dulu. Dia pun menskors rapat tersebut.

"Iya harusnya kalau gempa begini kita keluar dulu. Tunggu mungkin 30 menit kita masuk lagi. Jadi saya skors kita keluar dululah," pungkasnya.




(urw/hmw)

Hide Ads