Banjir Rendam 4 Kecamatan Palangkaraya Kalteng, 8.544 Jiwa Terdampak

Banjir Rendam 4 Kecamatan Palangkaraya Kalteng, 8.544 Jiwa Terdampak

Xenos Zulyunico Ginting - detikSulsel
Sabtu, 19 Nov 2022 17:02 WIB
Foto udara permukiman warga terendam banjir di Jalan Anoi, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Rabu (15/9/2021). Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, banjir yang dipicu akibat luapan Sungai Kahayan tersebut merendam 13 kelurahan di wilayah itu dan berdampak pada 3.383 KK atau 7.547 jiwa terdampak banjir. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/aww.
Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Palangkaraya -

Banjir di wilayah Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) menyebabkan 8.544 jiwa terdampak. Banjir yang terjadi sejak awal enam hari terakhir kini memiliki ketinggian sekitar 60 centimeter.

"Sebanyak 8.544 jiwa terdampak banjir yang melanda Kota Palangkaraya," ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima detikcom, Sabtu (19/11/2022).

Abdul Muhari mengatakan banjir melanda empat kecamatan di Kota Palangkaraya sejak Senin (14/11). Kecamatan yang terdampak di antaranya Kecamatan Pahandut, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Sabangau dan Kecamatan Bukit Batu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sedikitnya terdapat 1.733 unit rumah, 19 fasilitas ibadah, 2 unit kantor kelurahan, 21 unit fasilitas pendidikan dan 5 unit fasilitas kesehatan terdampak atas kejadian ini," katanya.

Lebih lanjut, Abdul Muhari menuturkan berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, hasil penilaian menunjukkan hingga Jumat (18/11) banjir masih menggenang di sejumlah wilayah. Debit air terpantau di masing-masing kelurahan mengalami kenaikan antara 5 sampai 60 sentimeter.

ADVERTISEMENT

"Pengerahan perahu karet dilakukan BPBD Kota Palangkaraya guna mengevakuasi warga ke dataran tinggi," tuturnya.

"Selain itu, BPBD juga telah mendirikan posko untuk pengungsian, pelayanan kesehatan dan dapur umum," sambungnya.

Abdul Muhari mengungkapkan BMKG memperkirakan hujan dengan intensitas ringan masih akan terjadi di Kota Palangkaraya hingga Minggu (20/11). Dia menyebut tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD Pemda dan masyarakat telah dibentuk untuk melakukan penanganan darurat dan memonitoring kenaikan debit air.

"Menindaklanjuti informasi ini, BNPB mengimbau masyarakat dan perangkat daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi," katanya.

Abul Muhari juga berharap hasil kajian mengenai penyebab terjadinya banjir dapat dirumuskan dengan baik. Hal itu menurutnya dapat menjadi rujukan untuk membentuk upaya mitigasi jangka pendek dan jangka panjang.

"Salah satunya melalui kegiatan penguatan mitigasi berbasis vegetasi. Upaya ini diharapkan dapat mengembalikan daerah tangkapan hujan yang optimal dan memperluas daerah resapan air di masa yang akan datang," tukasnya.




(xez/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads