Saling Serang Koalisi Perubahan Vs Fahri Hamzah Usai Isu Bandar Belum Deal

Berita Nasional

Saling Serang Koalisi Perubahan Vs Fahri Hamzah Usai Isu Bandar Belum Deal

Tim DetikNews - detikSulsel
Sabtu, 19 Nov 2022 13:00 WIB
Fahri Hamzah
Foto: Fahri Hamzah (dok.Istimewa)
Jakarta -

Koalisi Perubahan yang berisikan NasDem, Demokrat dan PKS terlibat saling serang dengan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Saling serang bermula ketika Fahri Hamzah mengomentari batalnya deklarasi Koalisi perubahan.

NasDem, Demokrat dan PKS sebelumnya berencana untuk mendeklarasikan Koalisi Perubahan pada tanggal 10 November 2022 lalu. Namun rencana tersebut batal.

Dirangkum dari detikNews, Sabtu (19/11/2022) berikut momen-momen saling serang antara Fahri Hamzah dengan Koalisi Perubahan:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Fahri Hamzah Singgung Bandar Belum Deal

Batalnya agenda deklarasi Koalisi Perubahan menarik perhatian berbagai pihak. Termasuk Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah.

Saat itu Fahri mengatakan 'bandar' belum deal menjadi penyebab batalnya agenda deklarasi Koalisi Perubahan.

ADVERTISEMENT

"Deklarasi tanggal 10 November sudah gagal, gara-gara bandar belum sepakat. Sudahlah, kita kan sudah tahu semua kan, bandar belum sepakat, duit belum terkumpul, 20 persen belum terkumpul, ya gagal," ujar Fahri Hamzah dalam acara Adu Perspektif dilansir dari detikNews, Rabu (9/11).

Fahri tidak memberikan penjelasan soal 'bandar' yang dimaksud. Dia hanya mengatakan bahwa 'bandar' memiliki pengaruh yang cukp besar dalam pemilu.

"Yang bisa jatuhkan partai itu bandar, pembelian tiket itu. Pengumpulan tiket 20 persen itu bukan kerja parpol, itu kerja bandar. Parpol nggak sanggup, Anies Baswedan nggak sanggup," terangnya.

2. Fahri Sebut Koalisi Perubahan Tidak Jelas

Kisruh yang terjadi antara Partai Demokrat dan NasDem terkait cawapres Anies Baswedan juga ditanggapi dengan Fahri Hamzah. Fahri menyebut Demokrat dan NasDem tidak jelas.

"Pada gak jelas sih...," cuit Fahri Hamzah seperti dilansir dari detikNews, Jumat (18/11).

Fahri kemudian menjelaskan soal cuitannya. Menurut Fahri ribut-ribut yang muncul ke permukaan antara Demokrat dan NasDem ada kaitannya dengan jadwal Pemilu yang baru dimulai pada bulan September 2023 mendatang.

"Kita akan mengalami hiruk-pikuk ribut antar calon karena jadwal pemilu baru mulai bulan September sementara calonnya sudah gentayangan di mana-mana," katanya.

Menurut Fahri menjelang pemilu 2024 seharusnya pedebatan antar calon presiden potensial ini difasilitasi dalam suatu kegiatan. Fahri menilai perdebatan yang terjadi saat ini cenderung mengedepankan emosi dan sentimen.

Jika perdebatan ini difasilitasi dalam suatu kegiatan, menurut Fahri itu juga dapat menjadi ruang bagi publik untuk memberikan penilaian terhadap masing-masing calon.

"Harusnya kita akhiri perbedaan perasaan kita mulai perbedaan pikiran karena itu lebih sehat dan dewasa bagi demokrasi," lanjut dia," kata Fahri.

Selengkapnya Baca di Halaman Selanjutnya:

3. NasDem Sebut 'Bandar' Tradisi Politik Fahri Hamzah

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali merespon pernyataan Fahri Hamazah yang mengatakan deklarasi Koalisi Perubahan tanggal 10 November batal digelar karena 'bandar' belum deal. Ahmad Ali menilai justru 'bandar' politik merupakan tradisi Fahri Hamzah.

"Itu mungkin tradisi Fahri Hamzah kali ya. Tapi kalau di NasDem sih nggak seperti itu, PKS nggak seperti itu, Demokrat nggak seperti itu. Mungkin di partai dia kali seperti itu," ujar Ahmad Ali seperti dilansir dari detikNews Kamis (10/11).

Ahmad Ali juga membantah adanya bandar-bandar di dalam Partai NasDem. Keputusan NasDem mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden menurutnya adalah cerminan keinginan dan harapan rakyat.

"Jadi kita tidak main-mainlah kita mencoba untuk melepas koalisi, kebiasaan-kebiasaan lama dalam berpolitik, politik itu seakan-akan milik orang yang berduit, politik itu seakan-akan hanya milik kader partai, nggak ada, lah. Politik itu milik anak bangsa. Biarlah kemudian proses politik ini kita jalanin dengan riang gembira tanpa ada intrik," kata Ali.

4. Demokrat Ungkit Fahri Tak Lagi PKS

Menangapi pernyataan Fahri Hamzah yang mengatakan Koalisi Perubahan tidak jelas, Elite Demokrat Kamhar Lakumani juga menyerang balik Fahri Hamzah. Kamhar mengungkit status Fahri yang bukan lagi Politikus PKS.

"Ikhtiar membangun poros 'Koalisi Perubahan' terus berkemajuan, saat ini tahapannya pada proses pematangan dan penyesuaiannya dengan mekanisme internal partai masing-masing. Ini perlu Bang Fahri Hamzah ketahui untuk menepis dugaannya bahwa ini tak jelas. Sekiranya masih di PKS pasti bisa melihat dan mengetahui kejelasannya. Meskipun demikian pada saatnya nanti Bang Fahri akan mengetahui kejelasannya," kata Kamhar dilansir dari detikNews, Jumat (18/11/2022).

Kamhar mengatakan untuk urusan capres-cawapres Demokrat memberikan kesempatan publik untuk menyampaikan aspirasi. Kamhar juga mengaku maklum jika selama ini koalisi perubahan belum masuk dalam pembahasan capres-cawapres.

"Kita juga menghargai pemikiran jika dalam kurun waktu yang masih panjang ini sebelum memasuki tahapan formal jadwal pencapresan agar publik, civil society, media, kampus, dan kelompok strategis lainnya diberi ruang atau difasilitasi untuk menjalankan agenda-agenda yang menguji nama-nama yang saat ini mengemuka sebagai bakal capres dan cawapres agar bangsa ini tak lagi salah pilih pemimpin," jelasnya.

Menurut Kamhar dinamika yang terjadi saat ini merupakan bagian dari dinamika yang akan mendewasakan masing-masing parpol dalam Koalisi Perubahan.

"Dinamika politik yang mengemuka ke publik seperti ini sejatinya bagian dari proses peningkatan derajat dan pendewasaan demokrasi itu sendiri sepanjang proses dialektikanya dalam konteks penajaman prinsip etik, ide, gagasan dan konsep," ucapnya

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kantor DPP Nasdem Dijaga Prajurit Marinir"
[Gambas:Video 20detik]
(xez/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads