Warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) terpaksa harus menandu jenazah keluarganya dari rumah sakit menuju rumah duka dengan berjalan kaki sejauh 25 kilometer. Warga melalui jalan yang rusak parah dan harus menyeberangi sungai dengan rakit.
"Ditandu itu sekitar 25 kilometer dari Desa Taan ke Desa Kopeang, sebelumnya sempat di rawat di rumah sakit," kata salah satu keluarga jenazah, Irawati Halimah kepada detikcom, Kamis (17/11/2022).
Jenazah yang ditandu tersebut bernama Nisma, yang wafat pada Senin (14/11) lalu di RSUD Mamuju. Setelah wafat, jenazah Nisma langsung ditandu oleh sejumlah pemuda menggunakan sebilah bambu dan kain sarung. Menurut Halimah, hal itu memang biasa dilakukan warga di daerahnya karena kondisi jalanan yang tidak bisa dilalui ambulans.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Begitu mi di kampung kalau ada (warga) sakit mau dibawa ke puskesmas atau rumah sakit pasti ditandu karena jalan rusak," ujar Halimah.
Ia menambahkan, akses jalan di desanya itu tak bisa dilalui kendaraan roda empat. Ditambah warga harus melewati aliran sungai jika ingin mengantar warga yang sakit.
"Rusak jalan baru tidak bisa masuk mobil. Lewat sungai ki juga," bebernya.
Ia berharap kondisi warga di desanya tersebut bisa mendapat perhatian dari pemerintah. Pasalnya warga kesulitan memperoleh akses kesehatan jika menderita sakit karena harus ditandu.
"Harusnya diperhatikan. Bukan kejadian pertama ini, sulit ki bawa warga kalau sakit karena harus ditandu. Bahkan kemarin bapakku harus ditandu ke puskesmas ambil pengantar baru dibawa di RS Mamuju," pungkasnya
(nvl/nvl)











































