Pria bernama Rahmad Riyadi (25) di Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) dilarikan ke rumah sakit usai diterkam buaya saat buang air besar di sebuah galangan kapal. Korban diketahui diserang buaya sepanjang 3 meter.
"Kronologinya saat korban hendak cebok (membersihkan) tiba-tiba bokongnya disambar buaya liar berukuran 3 meter dari dalam sungai," ujar Kapolsek Kelumpang Hulu AKP Abdul Shomad kepada detikcom, Sabtu (12/11/2022)
Peristiwa tersebut terjadi di galangan kapal yang tak jauh dari rumah Rahmad di Desa Karang Payau Kecamatan Kelumpang Hulu, Kotabaru pada Kamis (10/11). Setelah diterkam, Rahmad segera pergi mengambil parang berniat membacok buaya yang masih berada di sekitar galangan kapal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu korban datang membawa parang ternyata buayanya sudah tidak ada," terangnya.
Shomad menerangkan, korban saat itu belum menyadari bahwa bokongnya terluka akibat serangan Buaya. Dia baru menyadarinya setelah orang tuanya memberitahukan bahwa area bokongnya telah mengeluarkan darah.
"Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas perawatan Sungai Kupang Kecamatan Kelumpang Hulu guna mendapatkan perawatan," kata Shomad.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di Puskesmas, korban disebut menderita luka 10 centimeter dan 4 centimeter pada area bokongnya.
"Yang pertama yaitu luka robek terbuka pada bagian pantat sebelah kiri sepanjang 10 Cm dan sekitar 4 Cm luka bekas gigitan buaya pada pantat sebelah kanan," bebernya.
Menurut Shomad, penyerangan buaya terhadap manusia di lokasi tersebut memang kerap terjadi, dan waktu penyerangan biasanya terjadi pada malam hari.
"Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir telah terjadi peristiwa masyarakat tersambar buaya sebanyak 6 kali dengan korban meninggal sebanyak 2 orang dan 4 orang luka-luka dan semua kejadian pada rentang waktu malam hari," sebutnya.
Usai kejadian penyerangan buaya tersebut, polisi telah mendatangi lokasi dan mengimbau warga berhati-hati dalam melakukan kegiatan di sekitar sungai.
"Kami mengimbau kepada masyarakat dan agar berhati-hati dalam melakukan aktifitas di sungai Cantung , khususnya jam-jam malam karena pada situasi malam buaya liar sedang mencari makan," pungkasnya.
(hmw/asm)