30 Quotes Hari Pahlawan 10 November Dari Tokoh Pejuang Bangsa

30 Quotes Hari Pahlawan 10 November Dari Tokoh Pejuang Bangsa

Edward Ridwan - detikSulsel
Kamis, 10 Nov 2022 13:02 WIB
Profil Bung Tomo dikenal sebagai sosok yang berperan penting dalam pertempuran 10 November. Seperti diketahui, 10 November adalah Hari Pahlawan Nasional.
Quotes Hari Pahlawan 10 November (Foto: detikcom/Edi Wahyono)
Makassar -

Quotes hari pahlawan 10 November bisa dijadikan kata-kata penyemangat untuk Hari Pahlawan Nasional 2022. Quotes tersebut berisi pesan-pesan bijak untuk perjuangan.

Peringatan Hari Pahlawan 2022 ini, menjadi momentum untuk mengenang kembali jasa dan perjuangan para pejuang di masa lalu. Dengan semangat dan kegigihan mereka berperang mengusir para penjajah dari tanah Indonesia.

Selain itu, hari pahlawan juga menjadi ajang untuk menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai perjuangan kepada generasi sekarang. Nilai-nilai tersebut perlu untuk selalu dijaga demi mengisi dan mempertahankan kemerdekaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Quotes Hari Pahlawan 10 November

Berbagai cara bisa dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan ini. Salah satunya melalui quotes-quotes kepahlawanan yang dibagikan di media sosial.

Dengan quotes-quotes bijak ini diharapkan bisa menebarkan semangat dan nilai-nilai perjuangan kepada seluruh anak bangsa. Khususnya kepada mereka pemuda calon pemimpin masa depan.

ADVERTISEMENT

Berikut ini 30 quotes Hari Pahlawan 10 November dari berbagai tokoh dan pahlawan Indonesia yang bisa kamu pakai:

  1. "Bila kami diserang, maka kami akan mempertahankan diri dan menyerang kembali dengan segenap kemampuan yang ada. Kami berada di pihak yang benar. Kami ingin mempertahankan kebenaran dan kemerdekaan negeri kami." - Sultan Hasanuddin
  2. "Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimurapattimura muda akan bangkit." - Pattimura
  3. "Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku!" - Silas Papare (pejuang Irian barat)
  4. "Kemerdekaan nasional bukan pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya." - Sutan Syahrir
  5. "Semangat pemuda Indonesia. Selamat Hari Pahlawan. Siapa kita? Kita Indonesia dan kita bisa!" - Bung Karno
  6. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya." - Bung Karno
  7. "Kobarkan semangat berjuang disetiap jengkal langkah kita." - Bung Tomo
  8. "Selama banteng-banteng indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membuat secarik kain putih menjadi merah dan putih, maka selama itu tidak akan menyerah kepda siapapun juga." - Bung Tomo
  9. "Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi." - Bung Hatta
  10. "Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata membela cita-cita." -Bung Hatta
  11. "Perjuanganku melawan penjajah lebih mudah, tidak seperti kalian nanti. Perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan bangsa sendiri." - Bung Hatta
  12. "Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga." - Bung Tomo
  13. "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya" - Ir. Soekarno
  14. "Perjuangan kita sekarang ini tak lain dari perjuangan untuk mendapat kebebasan jiwa bangsa kita. Kedewasaan bangsa kita hanya jalan untuk mencapai kedudukan sebagai manusia dewasa bagi diri kita." - Sutan Syahrir
  15. "Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!" - Ir. Soekarno
  16. "Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka." - Bung Tomo
  17. "Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu." - R. A Kartini
  18. "Biarlah pengalaman masa lalu kita menjadi tonggak petunjuk, dan bukan tonggak yang membelenggu kita." - Bung Hatta
  19. "Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena daripada senjata kasih sayang." - Cut Nyak Dhien
  20. "Berapapun cepatnya kebohongan itu, namun kebenaran akan mengejarnya juga." - Tan Malaka
  21. "Saat terbaik untuk membuktikan bahwa kita adalah pemenang yaitu saat ketika kita tampak kalah." - Cut Nyak Dhien
  22. "Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang." - Abdul Muis
  23. "Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri." - Mohammad Yamin
  24. "Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membuat secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapapun juga." - Bung Tomo
  25. "Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata "Aku tidak dapat!" melenyapkan rasa berani. Kalimat "Aku mau!" membuat kita mudah mendaki puncak gunung". - R.A. Kartini
  26. "Percaya dan yakinlah bahwa kemerdekaan satu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa, harta benda dari rakyat dan bangsanya tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapa pun juga." - Jenderal Soedirman
  27. "Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator." - H.O.S Tjokroaminoto
  28. "Karena kewajiban kamulah untuk tetap pada pendirian semula, mempertahankan dan mengorbankan jiwa untuk kedaulatan negara dan bangsa kita seluruhnya." - Jenderal Soedirman
  29. "Aku adalah pejuang! Sebagai pejuang, tugasku adalah berjuang. Soal kalah atau menang, itu bukan urusanku, karena tugasku adalah berjuang!" - Pangeran Diponegoro
  30. "Kalau kita sudah mau mengusir penjajah, sepakat membela, jangan sampai diberi muka, jangan sampai menyerah, haram dijamah penjajah, haram diriku di penjara, haram negeri ku dijajah." - Pangeran Antasari

Sejarah Hari Pahlawan 10 November

Dikutip dari laman resmi pemerintah Kabupaten Kulonprogo, sejarah Hari Pahlawan mengacu pada peristiwa pertempuran dahsyat di Surabaya pada tanggal 10 November 1945. Perang tersebut berlangsung selama kurang lebih 3 minggu lamanya dan memakan puluhan ribu korban.

Pertempuran tersebut merupakan perang pertama bangsa Indonesia dengan tentara asing pasca kemerdekaan. Dan perang ini merupakan salah satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah revolusi bangsa Indonesia melawan penjajah.

Diceritakan setelah gencatan senjata dengan pihak Inggris pada tanggal 29 Oktober 1945, kondisi perlahan mulai kondusif. Namun begitu, tetap terjadi bentrok-bentrok kecil antara rakyat Surabaya dengan tentara Inggris.

Bentrokan tersebut kemudian memuncak setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby yang merupakan pimpinan tentara Inggris di Surabaya. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 30 Oktober 1945.

Kejadian tersebut membuat pihak Inggris murka dengan Indonesia. Karena itu pihak Inggris memberikan ultimatum tanggal 10 November 1945 kepada seluruh rakyat Indonesia untuk menyerah dan menghentikan semua perlawanan.

Sebagai ancaman, jika ultimatum tersebut tidak diindahkan maka pihak Inggris akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut dan udara secara besar-besaran. Mereka juga meminta kepada para pemimpin bangsa Indonesia dan pemuda Surabaya untuk datang pada tanggal 10 November 1945.

Ultimatum tersebut tidak dipedulikan sama sekali oleh rakyat Surabaya. Hal itu akhirnya memicu pertempuran besar di Surabaya tepat pada tanggal 10 November tersebut.

Akibat pertempuran tersebut, seketika kota Surabaya menjadi "neraka". Sebanyak 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban dan 1.600 tentara Inggris tewas, hilang dan luka-luka.

Selain itu, sekitar 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya. Perang besar tersebut berlangsung selama kurang lebih 3 minggu lamanya dan menyebabkan kerugian yang sangat besar.

Meski begitu, semangat juang para pemuda Surabaya yang membara dan tak kenal menyerah itulah menjadi dasar kota Surabaya dikenang sebagai Kota Pahlawan. Adapun tanggal 10 November diperingati setiap tahunnya sebagai hari pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pemuda Surabaya tersebut.




(edr/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads