.webp)
Sebanyak 385 calon kepala sekolah (kepsek) SD dan SMP di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai menjalani tes uji publik. Tes ini akan jadi bagian mencari kepala sekolah terbaik berdasarkan respons masyarakat.
"Semua yang memenuhi administrasi itu 305 SD tambah 80 SMP itulah yang kita uji publik. Nanti pada saat proses uji publik ini pada saat wawancara itu kan ada fakta-fakta (disampaikan ke publik)," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, Muhyiddin kepada detikSulsel, Kamis (3/11/2022).
"Jadi kami minta masyarakat kalau ada yang dilapor tolong dibuktikan dulu, jadi pada saat (tes) wawancara ini juga bagian dari materi kami," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahap uji publik calon kepsek SD-SMP ini berlangsung sejak tanggal 3 hingga 8 mendatang. Respons masyarakat akan kandidat kepsek untuk menentukan kepsek terbaik.
"Artinya kan kita mau ada penilaian respon masyarakat terhadap calon-calon kepala sekolah," tuturnya.
Pelibatan masyarakat dalam penilaian tes asesmen tahap uji publik tertuang dalam surat Nomor:012/AKS/XI/2022. Dalam isi surat tersebut masyarakat diharap untuk memberi masukan dan saran terhadap peserta asesmen kepada Tim Perimbangan Asesmen Kepala Sekolah.
"Jadi kami umumkan dan bunyinya di situ minta partisipasi masyarakat untuk melakukan penilaian. Artinya respons masyarakat bisa saja ada guru yang masuk oh ini guru begini-begini,' urai Muhyiddin.
Muhyiddin mengatakan SD dan SMP di Makassar butuh kepsek yang mampu mendorong pelayanan pendidikan. Menurutnya saran dan masukan masyarakat kota Makassar itu sangat diperlukan.
"Kalau kita sudah menilai baik (calon kepala sekolah) dan masyarakat menilai baik (calon kepala sekolah) berarti itu kan terbaik," bebernya.
Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mencari 369 kepsek SD-SMP di Makassar yang berkompeten dan mampu mewujudkan revolusi pendidikan. Para kandidat calon kepsek kini tengah menjalani asesmen dengan berbagai tahapan seleksi.
"Kita berharap mendapatkan kepala sekolah yang berkualitas kita benahi sekarang dengan serius masalah pendidikan," ucap Danny saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (1/11).
Menurut Danny, para kepala sekolah dituntut mengembangkan mutu pendidikan. Para siswa harus didorong untuk mengembangkan bakatnya dan tidak hanya sekadar fokus pada kemampuan akademik semata.
"Anak-anak kita anak-anak berbakat tinggal isinya bagaimana tentunya diisi dengan pengajaran dan penerapan kurikulum yang betul-betul baik oleh pengajar tentunya," ujarnya.
(sar/sar)
