Aktivis Papua Merdeka, Filep Jacob Semuel Karma atau Filep Karma meninggal dunia usai pamit menyelam. Juru Bicara Petisi Rakyat Papua (PRP), Jefry Wenda menilai Filep Karma sebagai sosok yang sangat menghargai keberagaman.
"Di mata saya, beliau salah satu orang yang tidak pernah melihat musuh, tidak pernah menaruh dendam kepada siapa pun," ujar Jefry Wenda kepada detikcom di rumah duka di Distrik Jayapura Utara, Jayapura, Selasa (1/11/2022).
"Entah dari sudut perbedaan ras, lintas agama, suku, budaya, dan lain-lain. Beliau melihat semua umat manusia adalah sama-sama," sambung Jefry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jefry juga menganggap sosok Filep sebagai salah satu tokoh pemimpin yang benar-benar konsisten untuk memperjuangkan terkait hak-hak orang Papua. Dia menilai Filep sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan Papua.
"Satu pelajaran yang dapat kita ambil dari beliau adalah bagaimana konsistensi beliau dengan apa yang diyakini soal ideologi pembebasan nasional," katanya.
"Itu yang beliau tinggalkan kepada kami dan tugas kami sebagai generasi selanjutnya adalah sudah menjadi kewajiban kami untuk meneruskan apa yang telah diperjuangkan," imbuhnya.
![]() |
Sementara itu, Ketua Majelis Gereja GKI Paulus Dok V Pdt Lukius Matui mengaku sangat berduka akan kematian Filep Karma. Dia berharap proses pemakaman almarhum dipercepat.
"Saya berharap sebagai ketua majelis proses pengantaran almarhum ke rumah duka dalam keadaan aman," katanya.
Dia mengatakan jenazah Filep sedianya akan dimakamkan pada Rabu (2/11) besok. Pasalnya pihak keluarga masih menunggu putri dan istri Filep pulang dari Jakarta.
"Esok kita makamkan jenazah sambil menunggu satu putrinya dan istrinya datang ke Jayapura dari Jakarta," katanya.
"Mari kita berikan dukungan penuh terhadap keluarga. Karena ini dalam keadaan duka," sambungnya.
(hmw/nvl)