Terjebak Longsor di Majene, Jenazah-Orang Sakit Dievakuasi Pakai Ketinting

Sulawesi Barat

Terjebak Longsor di Majene, Jenazah-Orang Sakit Dievakuasi Pakai Ketinting

Hafis Hamdan - detikSulsel
Jumat, 28 Okt 2022 16:21 WIB
Jenazah dan satu orang sakit dibawa menggunakan perahu katinting karena terjebak longsor di Majene.
Foto: Dokumen Istimewa
Majene -

Longsor di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat lalu lintas kendaraan lumpuh total sejauh 3 kilometer. Akibatnya jenazah dan seorang warga sakit yang terjebak di lokasi dievakuasi melalui jalur laut menggunakan perahu ketinting hingga melewati wilayah terdampak longsor selama 30 menit.

"Ada satu penumpang yang dari semalam di lokasi (longsor) truk dan satu jenazah juga dari Bone diangkut pakai ketinting tadi siang," kata Kepala Puskesmas Sendana II Gayatri saat dimintai konfirmasi, Jumat (28/10/2022).

Gayatri mengatakan penumpang bernama Arman Rukmana (57) sebelumnya berangkat dari Mamuju Tengah (Mateng) namun terjebak longsor di wilayah Desa Onang, Majene sejak Kamis malam (27/10). Arman yang menderita sakit struk sempat mendapat perawatan sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit Majene.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara satu jenazah yang dibawa menggunakan perahu ketinting sebelumnya berangkat menggunakan ambulans dari Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan hendak diantar ke Pasangkayu. Namun ambulans tersebut juga terjebak di daerah longsor.

"Jadi ada dua tadi itu. Ada jenazah sama orang sakit dibawa pakai ketinting kurang lebih 30 menit perjalanan lewati wilayah longsor saja baru dijemput lagi di ujung pakai kendaraan lain," jelas Gayatri.

ADVERTISEMENT

"Kalau yang penumpang itu sebelumnya ditangani di Puskesmas sudah diberikan obat dan diinfus sebelum naik ketinting untuk dirujuk ke rumah sakit Majene," tambahnya.

Jenazah dan satu orang sakit dibawa menggunakan perahu katinting karena terjebak longsor di Majene.Jenazah dibawa menggunakan perahu ketinting karena terjebak longsor di Majene. Foto: Dokumen Istimewa

Terpisah, Kepala BPBD Majene Ilhamsyah mengaku atas kejadian tersebut pihaknya telah menurunkan perahu karet untuk mengantisipasi kejadian serupa. Ia juga meminta bantuan dari Basarnas Mamuju.

"Benar ada jenazah tadi dibawa pakai ketinting. Untuk perahu karet kita sementara turunkan termasuk bantuan juga dari tim Basarnas," katanya.

Ilhamsyah menambahkan, saat ini masih dilakukan pembersihan material longsor yang menutup ruas Jalan Trans Sulawesi tersebut. Namun karena kondisi cuaca dan wilayah terdampak sepanjang 150 meter sehingga membutuhkan waktu cukup lama.

"Sekitar 150 meter (longsor tutup jalan). masih dilakukan pembersihan apalagi sempat lagi gerimis tadi jadi harus hati-hati untuk pembersihan," jelasnya.




(hmw/tau)

Hide Ads