Pemuda bernama Abraham Levan Ondikeleuw (21) di Jayapura, Papua ditangkap karena menjadi perwira polisi gadungan. Polisi mengatakan Abraham menjadi perwira gadungan usai tujuh kali mendaftar anggota Polri dan TNI.
"Selama ini dia bercita-cita jadi polisi dan sudah 4 kali tes Polri dan 3 kali tes TNI hanya semuanya gagal," ujar Kanit Pidum Reskrim Polres Jayapura Ipda Daniel Zeth Rumpaidus kepada detikcom, Selasa (25/10/2022).
Kendati demikian, Daniel mengatakan pihaknya tak akan menjerat pidana Abraham. Polisi beralasan Abraham tidak melakukan tindak pidana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini Abraham Levan Ondikeleuw masih berada di Polres Jayapura untuk kita bina," katanya.
Daniel mengatakan Abraham masih berusia 21 tahun dan masih ada beberapa kali kesempatan, termasuk mengikuti tes Polri pada program Noken.
"Di papua ada perekrutan Polisi Noken, yang diberlakukan khusus anak-anak Papua. Itu persyaratan maksimal umur 23 tahun," kata Daniel.
"Jadi yang bersangkutan masih bisa kita bina. Apalagi dia ini sebenarnya aktif dalam kegiatan pramuka binaan Polres Jayapura," tegasnya.
Daniel juga menjelaskan bahwa Abraham selama ini termotivasi menjadi polisi karena mengenang sejumlah kakak angkatnya yang juga merupakan anggota polisi.
"Termotivasi atas kakak-kakaknya yang sudah tiada dan sebelumnya bertugas di kepolisian," kata Daniel.
Sebelumnya diberitakan, Abraham ditangkap saat pembukaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara IV (KMAN).
"Jadi dalam pembukaan KMAN di stadion Barnabas Youwe, Sentani siang tadi pria berinisial ALO diamankan anggota kami. Dia diamankan lantaran diduga kedapatan menjadi polisi gadungan," ungkap Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, Senin (24/10).
Fredrickus menjelaskan penangkapan bermula saat pihaknya melihat seorang pria menggunakan baju dinas polisi dengan pangkat Ipda. Namun saat anggota menghampirinya pria tersebut berusaha untuk kabur.
"Ketika ALO diamankan, langsung kami lakukan pemeriksaan. Dari interogasi itu kami ketahui bahwa dia ingin sekali menjadi anggota Polri untuk menggantikan kakak-kakaknya yang sudah meninggal," tutur Fredrickus.
(hmw/tau)