Boris Johnson Tegaskan Tak Maju Pemilihan PM Inggris Gantikan Liz Truss

Berita Internasional

Boris Johnson Tegaskan Tak Maju Pemilihan PM Inggris Gantikan Liz Truss

Tim detikNews - detikSulsel
Senin, 24 Okt 2022 07:40 WIB
LONDON, ENGLAND - JULY 07: Prime Minister Boris Johnson addresses the nation as he announces his resignation outside 10 Downing Street on July 7, 2022 in London, England. After a turbulent term in office, Boris Johnson will resign from his roles as Conservative Party Leader and Prime Minister today after coming under pressure from his party. Eton and Oxford-educated Alexander Boris de Pfeffel Johnson, MP for Uxbridge and South Ruislip, was elected as Prime Minister in the 2019 General Election. (Photo by Leon Neal/Getty Images)
Boris Johnson (Foto: Getty Images/Leon Neal)
Jakarta -

Boris Johnson menyatakan tidak akan maju dalam pencalonan sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris menggantikan Liz Truss yang mundur beberapa waktu lalu. Mantan PM Inggris ini menyebut akan menyerahkan dukungannya ke kandidat lain.

Dilansir dari detikNews yang mengutip AFP, Senin (24/10/2022), langkah yang diambil Boris tersebut dinilai akan memuluskan ambisi musuh politiknya, mantan Menteri Keuangan Rishi Sunak untuk menjadi perdana menteri.

Johnson mengungkapkan dirinya telah menghubungi dua kandidat lain. Yakni Sunak dan anggota kabinet Penny Mordaunt --yang meluncurkan kampanye kepemimpinannya--untuk 'bersatu demi kepentingan nasional'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Johnson mengaku mereka bertiga tidak dapat menemukan cara untuk melakukan hal tersebut.

"Oleh karena itu saya khawatir hal terbaik adalah saya tidak mengizinkan pencalonan saya untuk maju dan memberikan dukungan saya kepada siapa pun yang berhasil," katanya dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

"Saya yakin saya memiliki banyak hal untuk ditawarkan tetapi saya khawatir ini bukan waktu yang tepat," ucapnya.

Sunak secara resmi mengumumkan bahwa dia mencalonkan diri untuk posisi PM Inggris, hanya beberapa minggu setelah gagal dalam upaya pertama untuk menjadi PM Inggris karena kalah bersaing dengan Liz Truss.

Dia bersumpah soal integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas untuk memimpin Inggris keluar dari krisis ekonomi yang mendalam.

"Saya ingin memperbaiki ekonomi kita, menyatukan partai kita dan memberikan untuk negara kita," katanya dalam sebuah pernyataan singkat yang di-posting di Twitter mengkonfirmasi pencalonannya yang diharapkan secara luas.




(tau/tau)

Hide Ads