Sebanyak 53 orang warga di Kabupaten Boven Digoel, Papua, mengalami keracunan massal usai mengonsumsi daging anjing. Hidangan tersebut merupakan jamuan acara makan bersama pada sebuah acara ulang tahun.
Peristiwa keracunan massal itu terjadi di Mandobo pada Sabtu (22/10) malam. Saat itu warga menghadiri sebuah pesta ulang tahun dengan agenda makan-makan bersama dari hidangan olahan daging anjing.
"Ya benar adanya 53 warga keracunan. Diduga warga keracunan usai memakan daging anjing atau yang biasa di sebut RW," ujar Kapolsek Mandobo Iptu Susanto kepada detikcom, Minggu (23/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari keterangan para saksi. Para tamu undangan di hidangkan daging RW. Nah usai memakan daging RW diduga warga mengalami muntah, pusing, mencret dan berkeringat," bebernya.
Susanto melanjutkan, warga kemudian silih berganti menuju ke RSUD Tanah Merah. Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, diduga warga tersebut keracunan daging anjing yang dikonsumsi.
"Ada 13 orang laki-laki dewasa, 22 orang perempuan dewasa, 5 orang anak laki-laki dan 13 orang anak perempuan. Itu data yang kami terima sampai pukul 03.30 WIT subuh tadi," tuturnya.
Tidak Ada Korban Jiwa
Sejumlah warga yang telah mendapat perawatan medis tersebut kini mulai kembali ke rumah. Namun masih ada beberapa lainnya yang harus dirawat intensif.
"Jadi tidak ada korban jiwa. Pasien sudah banyak yang pulang ke rumah mereka usai dinyatakan sehat. Laporan dari anggota di lapangan masih ada yang harus dirawat dan kami masih cek apakah masih ada korban lain yang belum kami data," ujarnya.
Para korban sebelumnya datang ke unit gawat darurat rumah sakit setempat karena merasakan gejala seperti muntah, pusing, mencret dan berkeringat.
Simak selengkapnya di halaman berikut.
Berawal dari Olahan Daging Anjing di Acara Ultah
Iptu Susanto mengayakan keracunan massal itu bermula saat warga menikmati jamuan daging anjing di sebuah acara ulang tahun (ultah) warga berinisial YA dan YU, Sabtu (22/10) pukul 22.00 WIT. Di dalam pesta tersebut pada undangan dihidangkan olahan daging anjing.
"Pada saat acara jam perjamuan makan tuan rumah mempersilahkan para saksi korban untuk memakan hidangan yang sudah dipersiapkan dan di hidangan makan tersebut tuan rumah juga telah menyiapkan lauk daging anjing (RW)," ujar Iptu Susanto, Minggu (23/10).
Setelah menikmati olahan daging anjing tersebut, warga mulai mengalami sejumlah gejala keracunan seperti muntah, pusing, mencret dan berkeringat.
"Mulai dari pukul 22.00 WIT warga mendatangi rumah sakit. Sampai pukul 03.30 WIT jumlah yang berobat dengan gejala yang sama mencapai 53 orang," kata Susanto.
"Namun sudah banyak warga yang diizinkan pulang usai mendapat perawatan," katanya lagi.
Susanto mengatakan pihaknya kini mengamankan sampel makanan daging anjing tersebut. Kepolisian hendak mendalami apakah keracunan massal itu dipicu makanan daging anjing atau disebabkan hal lain.