Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Zullies Ikawati turut menanggapi kasus gangguan ginjal akut di Indonesia. Hal ini menyusul Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau penyetopan segala obat batuk cair atau sirup.
Dilansir dari detikHealth, Prof Zullies menegaskan masih belum bisa dipastikan hubungan kejadian gangguan ginjal akut misterius dengan konsumsi obat berbentuk sirup khususnya yang mengandung parasetamol.
Menurutnya, sirup obat parasetamol sudah ada bertahun-tahun dan aman digunakan. Sedangkan, kasus gangguan ginjal akut baru merebak akhir-akhir ini, menyusul 69 kasus kasus kematian anak di Gambia dengan kondisi cedera ginjal diduga akibat konsumsi obat batuk sirup.
"Ada perkembangan baru bahwa beberapa produk akhir dari sirup parasetamol diduga terindikasi mengandung EG atau DEG. Namun hal ini belum tentu berada dalam kadar yg sampai menghasilkan efek toksik terhadap ginjal," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima detikcom, Rabu (19/10).
"Pengukuran DEG dan EG dalam produk akhir juga tidak mudah karena sudah mengandung berbagai bahan lain, sehingga memerlukan metode analisis yang akurat dan sensitif. Apakah pemeriksaannya sudah akurat? Harus dipastikan," imbuh Prof Zullies.
Prof Zullies menjelaskan ada berbagai kemungkinan penyebab gagal ginjal akut. Misalnya jika benar terdeteksi ada asam oksalat metabolit dari etilen glikol, asupan makanan pasien juga perlu dicek.
Pasalnya, kata dia, asam oksalat juga bisa berasal dari makanan. Mungkin juga, ada infeksi tertentu seperti leptospirosis yang juga banyak muncul di musim hujan.
"Untuk kehati-hatian, untuk sementara ikuti dulu saran dari lembaga-lembaga resmi (BPOM, Kemenkes, asosiasi dokter, dan lain-lain) untuk menghindari bentuk sirup sampai diperoleh hasil yang lebih pasti," ungkap Prof Zullies.
"Tetap jaga kesehatan anak-anak kita, makan sehat, istirahat cukup, lagi musim hujan jadi jaga jangan main-main terlalu ekstrim. Kalau demam, bisa gunakan kompres dulu, atau pakai parasetamol puyer atau bentuk-bentuk lain. Jika pahit, bisa minta ditambahkan pemanis yang aman untuk anak," ujarnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: BPOM Minta Tambahan Anggaran Rp 2,6 T, Tak Mau Kasus Gagal Ginjal Akut Terulang"
(asm/nvl)