Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Nana Sudjana belum lama ini menjenguk Aipda Haerul, polisi pelaku vandalisme 'sarang korupsi' dan 'sarang pungli di Mapolres Luwu. Aipda Haerul lantas mengadu kepada Irjen Nana bahwa keluarganya menjadi korban pungli.
Aipda Haerul diketahui bertemu dengan Irjen Nana di Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar, Senin (17/10/2022) malam. Pertemuan itu turut direkam lewat video.
Dalam video beredar, tampak Aipda Haerul bercerita tentang alasan dirinya melakukan vandalisme. Dia mengatakan bahwa ada keluarganya yang menjadi korban pungli saat mengurus surat izin mengemudi (SIM) di Polres Luwu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa 2 hari setelah itu keluarga saya urus SIM tapi keluarga saya disuruh bayar Rp 250 ribu," ucap Aipda Haerul dilihat detikSulsel dalam video beredar tersebut.
Kepada Irjen Nana, Aipda Haerul juga menceritakan soal dirinya yang pernah menjabat Kanit Tipikor Polres Luwu. Ia mengaku selama dirinya menjabat dirinya senantiasa menjalankan ibadah puasa sunnah.
"Saya Kanit Tipikor tapi tetap sunnah melaksanakan puasa sunnah, puasa rajab tahun lalu saya laksanakan," tuturnya.
Aipda Haerul lanjut bercerita bahwa dirinya tidak pernah meninggalkan salat 5 waktu dan salat tahajjud selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dadi Makassar.
"4 hari 4 malam saya di rumah sakit, saya tidak pernah tinggalkan 5 waktu dan salat tahajjud," ungkapnya.
Simak di halaman berikutnya: Irjen Nana Ungkap Kondisi Fisik Aipda Haerul Sehat
Irjen Nana Ungkap Kondisi Fisik Aipda Haerul Sehat
Irjen Nana Sudjana membenarkan dirinya sudah menemui Aipda Haerul di RSJ Dadi Makassar. Nana mengatakan secara fisik Aipda Haerul sebenarnya sehat.
"Saya menjenguk ke sana Rumah Sakit Jiwa Dadi Kota Makassar. Terkait masalah perkembangan kesehatannya itu. Secara fisik sehat gitu kan. Saya di sana pun ketemu dokter yang mengurus masalah kejiwaan, kalau kita lihat secara fisik yah normal-normal saja, ujar Irjen Nana kepada detikSulsel, Senin (17/10).
Sementara soal kejiwaan Aipda Haerul, pihak dokter butuh waktu untuk mendiagnosa kesehatan jiwa Aipda Haerul. Dokter mengatakan setidaknya butuh waktu selama 1 minggu.
"Tadi memang dari ibu dokter bilang perlu waktu untuk mendiagnosa, mungkin waktu 1 minggu untuk mendiagnosa yang bersangkutan," tuturnya.
Riwayat Kesehatan Aipda Haerul
Irjen Nana turut menyinggung rekam jejak kesehatan Aipda Haerul sejak 16 Februari 2021. Menurutnya, Aipda Herul pernah dirujuk oleh Kapolres Luwu saat itu AKBP Fajar Dani Susanto ke Rumah Sakit Batara Guru untuk mendapatkan perawatan.
"Jadi dari rekam medis itu dia di tanggal 16 Februari 2021, Aipda Haerul ini mengalami gangguan kejiwaan, sehingga Kapolres membawa ke Rumah Sakit Batara Guru untuk mendapat perawatan," jelasnya.
"Saat itu diagnosanya psikotik akut, kondisinya gelisah, banyak bicara dan mondar mandir, kadang-kadang teriak-teriak gitu," sambungnya.
Namun pada waktu itu Aipda Haerul dipulangkan dan dirawat berjalan di poliklinik kejiwaan sejak 1 April 2021 hingga 25 Februari 2022. Hingga akhirnya Aipda Haerul membuat aksi vandalisme di Mapolres Luwu.
"Jadi rekam jejaknya Aipda Haerul ini tanggal 22 Februari 2021 dipulangkan karena sudah tenang, tapi untuk menjalankan kontrol di poliklinik jiwa sejak 1 april 2021 sampai dengan 24 Februari 2022 itu itu rutin," imbuhnya.