Aksi unjuk rasa di DPRD Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang meminta legislator Palopo proaktif menangani banjir berakhir ricuh. Massa yang berdesak-desakan memaksa masuk ke gedung DPRD membuat pintu kaca ruang paripurna pecah.
Pantauan detikSulsel di lokasi, Rabu (19/10/2022) sekitar pukul 12.48 Wita, massa dari Aliansi Masyarakat Telluwanua ini meminta ditemui legislator. Namun karena tak kunjung diterima, massa geram dan memaksa masuk ke ruang rapat paripurna kantor DPRD Kota Palopo hingga pintu kaca ruang paripurna pecah.
Salah satu warga peserta demo, Dodi Saputra menuturkan aksi di Kantor DPRD Kota Palopo ini digelar karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap penanganan banjir yang melanda Kecamatan Telluwanua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Minim sekali penanganan banjir di daerah kami," kata Dodi Saputra kepada detikSulsel, Rabu (19/10/2022).
Selain itu, massa juga mendesak agar Pemkot Palopo segera melakukan normalisasi Sungai Salubatttang yang kerap meluap saat terjadi hujan deras. Pihaknya juga menagih janji anggota DPRD Kota Palopo yang berjanji mencarikan solusi.
"Kita maunya ini ada normalisasi sungai Battang, ini kan bahaya kalau hujan kasihan juga warga kalau tiap hujan deras mereka dihantui rasa takut karena itu sungai belakangan ini sering meluap," tuturnya.
"Sudah beberapa kali juga ini dari DPRD janji kami, tahun kemarin mereka janji mau teruskan keluhan itu, kemarin juga begitu tapi sampai sekarang belum kami lihat tindak lanjutnya," sambungnya.
Imbas banjir yang melanda Telluwanua, warga tahun ini menderita karena terjadi gagal panen. Lahan padi warga seluas 10 hektare rusak karena terendam banjir.
"Lebih 10 hektare itu sawah di sana rusak padinya sampai tidak layak panen mi dan sampai hari ini belum ada tindak lanjutnya juga masalah itu," tukasnya.
(tau/hmw)