Sebanyak 10 dusun di dua desa di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) masih terisolir dan suplai listrik padam akibat longsor yang terjadi sepekan lalu. Material longsor masih menutupi akses jalan sehingga warga terpaksa harus berjalan kaki menjemput logistik bantuan.
Berdasarkan data yang dihimpun detikcom, di Desa Uhaimate ada 5 dusun yang terisolir yakni Dusun Sudangang, Uhaimate, Kalukku Dua, Karappuang dan Tabelo. Sementara 5 dusun lainnya berada di Desa Pamulukan yakni Dusun Betteng Batu, Rumbi Apo, Tatora, Saludangu dan Saddang.
"Kondisi sekarang ini. Inikan Pumulukan masih proses (pembersihan material longsor) dan Uhaimate masih terisolir," kata Kepala Pelaksana BPBD Mamuju Muhammad Taslim saat dikonfirmasi, Senin (17/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga di 10 dusun tersebut kini masih terisolir usai diterjang longsor imbas hujan deras pada Selasa sore (11/10). Akibatnya, kata Taslim, warga terpaksa masih berjalan kaki menjemput logistik bantuan karena akses jalan belum bisa dilalui kendaraan.
"Masih (jalan kaki) di Uhaimate. Kalau di Pamulukan sementara ini sudah ada alat berat cuman karena medannya licin juga baru gunung jadi butuh waktu pembersihan," ujarnya.
Menurut Taslim, saat ini pihaknya tengah fokus pada pembersihan material longsor yang menutup jalan warga tersebut. Namun diakui keterbasan alat berat menjadi kendala.
"Iya masih pembersihan, jadi kita fokus dulu di tiap titik longsor. Cuman alat berat terbatas," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Uhaimate Jasmin menuturkan warganya yang berada di 5 dusun terisolir tersebut harus menjemput makanan di posko induk dengan berjalan kaki. Pasalnya 30 titik longsor masih belum dibersihkan.
"Sudah ada alat berat dan baru satu titik longsor yang dibersihkan. Sementara ada 30-an titik longsor disana belum yang kecil-kecil itu. Jadi kita bawa logistik di ujung desa baru warga disana yang ambil," jelasnya.
Ia menyebut saat ini ada 2 alat berat yang tengah membersihkan material longsor. Longsor di desa tersebut juga mengakibatkan tiang listrik tumbang hingga mengakibatkan aliran listrik ke 5 dusun terputus.
"Ada 2 eska (eskavator) cuman kemarin ada kerusakan yang satu jadi baru diperbaiki lagi. Sementara listrik di sana juga tidak ada sejak longsor itu. Sekarang ini bahan makanan yang paling dibutuhkan warga," pungkasnya.
Bencana banjir bandang dan longsor yang menerjang Mamuju sepekan lalu dilaporkan mengakibatkan 2.705 rumah dan 8.004 warga terdampak. Sedikitnya 392 jiwa yang mengungsi akibat bencana ini.
"Total semua yang terdampak 2.705 rumah dalam 5 desa dan 3 kelurahan di Kecamatan Kalukku dan Kecamatan Mamuju," kata Kepala Pelaksana BPBD Mamuju Muhammad Taslim kepada wartawan, Sabtu (15/10).
(tau/asm)